Esposin, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana menggunakan dana tak terduga untuk membiayai pembangunan ruang laboratorium IPA dan satu ruang kelas di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Solo yang terbakar.
Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan kebakaran ruangan di SMPN 3 merupakan kejadian luar biasa sehingga dapat menggunakan dana tak terduga Pemkot.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Dana tak terduga Pemkot Solo senilai Rp2 miliar bisa digunakan,” katanya kepada
Menurut Rudy, sapaan akrab Hadi Rudyatmo, pembangunan ruang laboratorium IPA dan satu ruang kelas SMP diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp285 juta.
Agar bisa menggunakan dana tak terduga itu, Rudy meminta kepada SMPN 3 segera membuat laporan kejadian kebakaran serta rencana anggaran pembangunan.
“Kami harapkan pekan depan bisa dimulai pelaksanaan pembangunan ruang laboratorium IPA dan satu ruang kelas SMPN 3 agar tidak mengganggu kegiatan belajar peserta didik,” harap Rudy.
Seperti diketahui ruang laboratorium IPA dan satu ruang kelas SMPN 3 Solo yang berada di lantai dua, Senin (18/6/2018) dini hari, terbakar. Kebakaran yang diduga akibat korsleting aliran listrik ini menyebabkan seluruh alat-alat peraga IPA yang berada di ruang laboratorium IPA serta meja kursi yang ada di ruang kelas ludes terbakar.
Menurut Kepala SMPN 3 Solo, Abdul Haris, total kerugian akibat kebakaran diperkirakan antara Rp280 juta hingga Rp285 juta. Untuk membangun kembali ruangan yang terbakar itu, imbuh Haris, pihaknya telah membentuk membentuk panitia.
Panitia bertugas membuat rancana anggaran biaya pembangunan ruang laboratorium dan ruang kelas serta pengadaan meja dan kursi. “Berharap pembangunan ruang kelas yang terbakar bisa rampung sebelum siswa masuk setelah libur panjang pada 16 Juli mendatang,” ujar dia.