Ketua KPU Sragen, Ngatmin Abbas, menerangkan setelah surat suara diterima KPU Sragen mulai Selasa (4/3/2014), pihaknya melakukan penyortiran awal. Dari penyortiran yang dilakukan di dua gudang penyimpanan surat suara, Ngatmin menuturkan di masing-masing gudang ditemukan 200an surat suara rusak. Jumlah tersebut dimungkinkan terus bertambah lantaran saat ini proses sortir dan pelipatan masih berlangsung.
“Untuk lokasi penyimpanan surat suara di Gedung RSPD ditemukan 200 lembar suara surat rusak, di lokasi penimpanan wilayah Nglorog juga ditemukan surat suara rusak dengan jumlah yang sama. Untuk surat suara tertukar daerah lain tidak ada,” katanya saat dihubungi Esposin, Sabtu (8/3/2014).
Ngatmin menguraikan kerusakan diantaranya lantaran tinta luber serta surat suara sobek. “Saat diterima surat suara berada di dalam kardus dengan kondisi sudah terlipat. Nah, pas dilipatan itu ada yang sobek,” terangnya.
Terkait surat suara yang ditemukan rusak, pihaknya bakal melaporkan setelah seluruh proses sortir dan pelipatan surat suara rampung. “Surat suara yang rusak kami sendirikan. Kami akan melaporkan untuk segera diganti setelah proses sortir dan pelipatan selesai,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ngatmin menuturkan hingga saat ini surat suara untuk pemilu DPD belum diterima KPU Sragen. Jumlah surat suara tersebut, setidaknya mencapai 784.102 lembar.
Meski demikian, pihaknya menegaskan proses sortir dan pelipatan tetap berjalan. Disampaikannya, proses sortir dan pelipatan yang melibatkan 300 orang sudah dimulai Kamis (6/3). “Aktivitas sortir dan pelipatan tetap jalan. Untuk kapan tibanya surat suara DPD, kami terus berkoordinasi dengan KPU Pusat,” tukasnya.
Sementara itu, Anggota KPU Sragen Divisi Pemantauan, Pemungutan dan Penghitungan Suara Data dan Informasi, Roso Prajoko, mengungkapkan selain tinta luber dan surat suara sobek, kerusakan surat suara lainnya yakni surat saura berlubang serta pemotongan surat suara yang tidak pas. “Untuk angka pastinya baru kami hitung setelah seluruh proses sortir dan pelipatan selesai. Tetapi memang banyak yang rusak. Ada yang karena tinta meluber, surat suara berlubang, sobek serta terdapat pemotongan surat saura dari percetakan yang tidak pas garis pada bagian bawah,” terangnya.