Esposin, SOLO -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengaku sudah membaca surat penolakan dari para pemilik toko di Jl Gatot Subroto atau Gatsu terkait rencana penataan kawasan tersebut menjadi ala Malioboro, Jogja.
Gibran menilai penolakan itu muncul karena para pemilik toko itu salah paham. Sejauh ini, Gibran menyebut desain penataan Kawasan Pasar Pon (Gatsu-Ngarsopuro) belum final. Namun, ia mengaku sudah menerima surat keberatan itu.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
"Saya sudah baca surat penolakan itu. Ternyata ini salah paham pedagang terkait konsepnya. Keluhan kekhawatiran mereka jika ada night market, pertokoan jadi sepi. Kemudian soal parkirnya. Justru sebaliknya jadi destinasi unggulan dan tambah ramai,” ucap Gibran kepada wartawan, Senin (20/12/2021).
Baca Juga: Puluhan Pemilik Toko Tolak Penataan Koridor Gatsu - Ngarsopuro Solo
Gibran melanjutkan dalam beberapa waktu ke depan akan menyelesaikan desain final penataan kawasan Gatsu dan Ngarsopuro, Solo, itu. Setelah itu, ia akan mengajak audiensi semua pihak terkait. "Nanti akan kami jelaskan sekalian. Itu [penolakan pemilik toko] salah paham. Kami akan sosialisasikan seluruhnya," ujar Gibran.
Sebelumnya, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memang sempat berencana menata kawasan Gatsu-Ngarsopuro menjadi Malioboro-nya Solo. Namun rencana itu kemudian berubah.
Tidak Meniru Malioboro
Baru-baru ini Gibran menegaskan penataan kawasan Gatsu hingga Ngarsopuro, Solo, tidak akan meniru Malioboro atau pun konsep penataan di Singapura atau tempat lainnya. Gibran kemudian membocorkan gambar desain penataan Pasar Pon itu lewat grup Whatsapp wartawan di mana ia juga tergabung.Baca Juga: Pameran Awul-Awul di Tirtonadi Dikritik, Anggota DPRD Solo Pasang Badan
Di gambar itu terlihat penampakan desain Kawasan Pasar Pon dari atas dan dua sisi Jl Slamet Riyadi. Persis di tengah-tengah perempatan tersebut terdapat gambar ornamen 16 arah mata angin. Sedangkan di bangunan yang menghadap ke perempatan itu ada gambar tokoh pewayangan pada dinding dengan warna dan jenis sama.
Desain itu masih tahap finalisasi dan proses tender rencananya dimulai pada Januari 2022. Pematangan konsep sudah dibahas bersama Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Penataan Koridor Ngarsopuro bakal terintegrasi dengan Pura Mangkunegaran yang sudah siap dengan lahan parkirnya. Sehingga pengunjung diarahkan berjalan kaki dari area parkir ke Ngarsopuro atau bisa menumpang kendaraan listrik sebagai feeder.