Esposin, SOLO--Potensi kebakaran di gedung pencakar langit di Kota Solo semakin tinggi. Hal itu dikarenakan tak didukung dengan tersedianya alat pemadam kebakaran (Damkar) yang memadai.
Pemkot Solo baru memiliki satu unit mobil Damkar yang mampu menjangkau gedung bertingkat, maksimal ketinggian 22 meter. Padahal kini Solo dikepung bangunan pencakar langit yang ketinggiannya mencapai ratusan meter.
Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengakui keberadaan mobil Damkar milik Pemkot belum mampu menjangkau gedung-gedung pencakar langit itu. Mirisnya lagi, Rudy mengaku petugas pemadam kebakaran belum memiliki keterampilan khusus untuk mengatasi kebakaran di gedung pencakar langit. Untuk itu, Rudy akan meminta Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengirimkan petugas pemadam kebakaran mengikuti pelatihan di Jakarta. Mengingat banyaknya gedung pencakar langit yang ada di Ibu Kota tersebut.
“Paling utama bukan mobil pemadamnya. Tapi lebih ke operatornya. Kalau operator tidak mampu mengoperasikan buat apa beli mobil damkar untuk gedung bertingkat tinggi,” kata Rudy ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Kamis (10/3/2016).
Rudy segera mengajukan anggaran di APBD Perubahan (APBD-P) 2016 atau APBD 2017 untuk pengadaan mobil pemadam kebakaran khusus menjangkau gedung pencakar langit. Namun ditanya berapa jumlah mobil damkar yang akan dibeli lagi, Rudy belum bisa menjawab berapa kebutuhan mobil damkar. Saat ini, Pemkot hanya mengandalkan instalasi alat pemadam kebakaran seperti hidran, alat pemadam kebakaran api ringan (Apar) di setiap gedung bertingkat.
Kepala BPBD Solo Gatot Sutanto mengatakan setiap gedung bertingkat ?harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran yang memadai. Normalnya Standard Operating Procedure (SOP) gedung tinggi harus memiliki alat pemadam yang dapat meminimalisir munculnya titik api. Tak hanya itu, alat-alat itu harusnya diperhatikan dan dirawat. BPBD biasa melakukan pengecekan alat tersebut secara berkala setiap enam bulan sekali.
Menurut Gatot, alat-alat pemadam kebakaran gedung harus diperiksa secara berkala agar saat dibutuhkan bisa digunakan secara maksimal. “?Yang penting peralatan gedung pencakarnya yang harus diperbagus. Water sprinkler-nya harus dicoba terus,” lanjutnya.
Saat ini, Gatot mengatakan jumlah mobil pemadam kebakaran yang dimiliki Pemkot ada 13 unit. Dari 13 unit mobil pemadam kebakaran itu, Pemkot hanya baru memiliki satu mobil khusus untuk gedung bertingkat dengan ketinggian 22 meter atau setara enam lantai. Sedangkan paling tua, mobil pemadam kebakaran berusia 55 tahun. “Mobil ini masih bisa beroperasi semua. Hanya memang kita tidak punya mobil pemadam yang bisa menjangkau gedung yang tingginya lebih dari enam lantai,” katanya.
Pejabat Public Relations (PR) Hotel Alila Solo Tessa Pujiastuti ?mengatakan untuk antisipasi kebakaran bangunan, pihak hotel sudah membekali anggota staf dengan simulasi kebakaran. Di samping itu pihak hotel juga telah menyiapkan hydrant disetiap lantai bangunan hotel.
“Kami berharap Pemkot bisa memiliki alat pemadam kebakaran yang mengjangkau gedung tinggi, seperti Alila,” katanya.