Esposin, SOLO — Pihak Pura Mangkunageran Solo menjelaskan status GPH Paundrakarna Jiwo Suryonagoro yang kabarnya dijadikan Pangeran Sepuh adalah salah pengertian.
Pengageng Wedhana Satria Pura Mangkunegaran Solo, KRMT Lilik Priarso, mengatakan, sejak diberi gelar Gusti Pangeran Harya, Paundra secara otomatis sudah menjadi pangeran sepuh.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Kalau keterangan dari saya, sejak putra Mangkunagoro diberi gelar Gusti Pangeran Harya itu sudah Pangeran Sepuh. Kok mau dijadikan Pangeran Sepuh,” ujarnya kepada wartawan di kantornya, Selasa (15/3/2022).
Lilik menyebut kabar GPH Paundrakarna dijadikan Pangeran Sepuh Pura Mangkunegaran adalah kesalahpahaman. “Itu salah pengertian saja. Kalau sudah GPH sudah Pangeran Sepuh,” terangnya.
Baca juga: Profil Paundrakarna, Pangeran Sepuh Mangkunegaran Solo
Makna Pangeran Sepuh
Adapun makna dari pangeran sepuh adalah sosok pangeran yang dituakan. Sebelum menjadi pangeran sepuh dengan gelar GPH, putra Mangkunagoro mendapat gelar Gusti Raden Mas.Lilik menambahkan, setelah dipandang layak, putra dari Mangkunagoro diberi gelar GPH. Pemberian gelar ini tidak berpatokan pada umur, melainkan kelayakan.
“Usia saya tak bisa memastikan, karena buku-buku angkatan ini masih enom [muda] sudah diangkat. Umur tak ada patokan. Tapi situasi, biasanya kalau orang sudah diberi GPH ada tanggung jawab yang harus dipegang,” urainya.
Baca juga: Dijadikan Pangeran Sepuh Mangkunegaran, Ini Reaksi Paundra
Lilik bercerita sosok Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang juga sudah mendapatkan gelar GPH sebelum naik takhta menjadi KGPAA Mangkunagoro X melalui upacara Jumenengan Dalem pada Sabtu (12/3/2022) lalu.
“Jadi seorang putra Mangkunagoro kalau sudah diberi gelar GPH kayak Gusti Bhre sendiri dulu itu sudah Pangeran Sepuh,” katanya.
Baca juga: Bhre Naik Takhta, Menur ke Paundra: Biar Waktu yang Menjawab
Profil Paundrakarna
Melaui akun Instagram pribadinya @gph_paundrakarnajs, Paundra pernah menjelaskan nama lahirnya. Pria kelahiran Jakarta, 19 April 1979 itu lahir dengan nama Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara. Dia kemudian menjadi Bendoro Raden Mas Paundrakarna.Selanjutnya dia mendapat gelar sebagai Gusti Raden Mas Paundrakarna dengan nama panggilan Gusti Mas, Gusti Timur, dan Ti Mas. Setelah dewasa, namanya berganti dengan nama sepuh, Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna.
Dalam pewayangan Paundra adalah nama senjata gada/godho sakti milik tokoh Pandawa yang gagah perkasa, Bima atau Wrekodara. Arti lain dari Paundra dalam Kitab Suci India Bhagawattgita adalah terompet sangkakala yang ditiupkan sebagai penanda akhir zaman.