Esposin, SOLO — Wali Kota Solo Teguh Prakosa menjadi guru tamu untuk siswa SMA/SMK. Program tersebut dimulai pekan ini, yakni di SMK Mikael Solo pada Senin (9/9/2024), di SMK 1 Kristen Solo pada Selasa (10/9/2024), dan SMK Warga pada Rabu (11/9/2024).
Saat menjadi guru tamu, Teguh memberikan arahan kepada guru dan murid mengenai kesehatan mental. Teguh ingin memastikan tidak ada tindakan kekerasan ataupun perundungan terhadap siswa.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Teguh kerap menjadi guru tamu dengan memberikan arahan mengenai kesehatan mental kepada guru dan murid di sejumlah SMP sejak tahun lalu. Kini kegiatan itu mulai diteruskan dengan menyasar SMA/SMK swasta maupun negeri.
“Siswa SMK membutuhkan fisik yang prima tapi yang tidak kalah penting karakter. Sekolah harus mengutamakan karakter. Selama saya berkeliling di SMP, zero bullying,” jelas Teguh ditemui wartawan di SMK Warga, Rabu.
Teguh menjelaskan memanfaatkan waktu untuk bertemu para murid khususnya SMK/SMA sebelum nantinya cuti untuk tahapan Pilkada Solo 2024. SMK/SMA menjadi perhatian Pemkot Solo meskipun merupakan satuan pendidikan yang menjadi kewenangan Pemprov Jateng.
“Kami wajib untuk melihat langsung apakah siswa benar-benar mendapatkan pendidikan yang sesuai. Hasilnya bagus, siswa memiliki semangat tinggi, memiliki toleransi yang baik,” papar dia.
Menurut Teguh, 60-70 murid SMA/SMK di Solo merupakan warga luar kota. Mereka memilih sekolah di Solo karena memiliki prestasi. Salah satunya di SMK Warga di mana prestasi tidak hanya akademik namun juga karakter. Perusahaan ingin memiliki tenaga kerja yang sehat jasmani dan tidak memiliki gangguan kesehatan mental.
Kepala SMK Warga, Sarjoko, mengapresiasi program Pemkot Solo mengenai edukasi kesehatan mental di sekolah. Pemkot Solo menghadirkan Wali Kota Solo sebagai guru tamu.
“Wali Kota Solo telah memberikan edukasi kepada guru, siswa, dan karyawan mengenai kesehatan mental. Ada gerakan anti perundungan yang dicanangkan Pemkot Solo menyasar sekolah termasuk SMK Warga,” papar dia.
Dia mengatakan perundungan yang terjadi levelnya ringan dan bersifat wajar di SMK Warga sejauh ini. Tidak ada perundungan yang sampai menjadi perhatian serius warga sekolah.
Adapun Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Solo mengajak Teguh Prakosa berkunjung ke sekolah memberikan arahan mengenai kesehatan mental sejak tahun lalu.
DP3AP2KB Solo bersama Yayasan Kakak melakukan survei menyasar peserta didik SMP. Survei yang dilakukan 2023 itu melibatkan 1.000 responden dengan hasil lebih dari 50 persen pernah menjadi korban kekerasan dan pelaku kekerasan.
Keluarga dan lingkungan sekitar menjadi faktor kunci kesehatan mental pada anak. Anak yang mengalami gangguan mental bisa tidak bersemangat bersekolah hingga depresi. Anak yang menjadi korban kekerasan bisa menjadi pelaku. Sehingga Pemkot Solo menggelar roadshow ke sekolah-sekolah.