Esposin, BOYOLALI -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Boyolali mengajukan tambahan alokasi elpiji 3 kilogram (kg) sebesar 15 persen menjelang Lebaran tahun ini. Jika bulan sebelumnya pasokan elpiji 3 kg untuk Boyolali hanya 575.360 tabung, menjelang Lebaran ini jumlahnya ditambah 15 persen atau sebanyak 85.000 tabung, sehingga menjadi 660.360 tabung. Pasokan elpiji 3 kg tersebut didistribusikan kepada 13 agen di seluruh wilayah Kota Susu.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperindag Boyolali, Sri Wahyuni, mewakili kepala Disperindag, Haryono, mengemukakan, kebijakan tersebut diambil Pemkab dengan memprediksikan meningkatnya kebutuhan elpiji 3 kg di masyarakat menjelang Lebaran ini.
”Karena biasanya banyak warga Boyolali yang merantau ke kota-kota besar mudik dan otomatis akan berpengaruh terhadap kebutuhan pokok, salah satunya elpiji 3 kg,” ungkap Sri Wahyuni kepada wartawan di Boyolali, Kamis (18/7/2013).
Dijelaskan dia, tambahan alokasi sebesar 15 persen itu juga sebagai antisipasi kelangkaan elpiji 3 kg di pasaran menjelang Lebaran. Pihaknya optimistis dengan tambahan alokasi tersebut kelangkaan bisa dicegah.
”Kami yakin dengan ditambah, tidak akan terjadi kekurangan atau bahkan sampai terjadi kelangkaan elpiji di Boyolali,” katanya.
Disebutkan dia, di Boyolali ada dua stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBBE), yaitu yang berlokasi di Kecamatan Teras dan di Kalicebong, Kecamatan Boyolali.