Wonogiri (Esposin)--Pasokan air bersih ke sekitar tujuh desa di Kecamatan Pracimantoro terancam terganggu. Pasalnya, pemerintah pusat dikabarkan akan menghentikan bantuan biaya operasional pengaliran air dari sumber air Seropan di wilayah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai 2012 mendatang.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Keterangan yang diperoleh Espos, setiap tahun pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) mengucurkan dana senilai Rp 1 miliar untuk bantuan operasional dan pemeliharaan sumber air baku Seropan.
Bantuan dana itu digunakan untuk perawatan tiga mesin pompa, pengadaan bahan bakar dan honor petugas. Pengambilan air dari sumber Seropan hanya dioperasikan selama musim kemarau sesuai kebutuhan.
“Dalam sosialisasi hari Selasa (9/8/2011) kemarin yang dihadiri pihak BBWSBS dan Pemkab terkait rencana pengoperasian sumber air Seropan untuk musim kemarau 2011, kami mendapat informasi bantuan itu tidak ada untuk 2012 mendatang. Sudah diajukan oleh BBWSBS tapi katanya dicoret,” ungkap Camat Pracimantoro, Bawarto, kepada wartawan, Kamis (11/8/2011).
Bawarto mengatakan jika bantuan dana operasional itu benar-benar dihentikan, maka ada kemungkinan pasokan air bersih untuk tujuh desa/kelurahan pemanfaat air Seropan akan terganggu dan warga terpaksa memenuhi kebutuhan air dengan membeli.
Tujuh desa/kelurahan dimaksud adalah Desa Petirsari, Gambirmanis, Gebangharjo, Glinggang, Watangrejo, Joho dan Kelurahan Gedong.
(shs)