Solo (Espos)--Persediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Solo paska-Lebaran 2010, menipis. Jajaran pengurus PMI setempat pun mulai menggenjot ketersediaan darah dengan melakukan jemput bola.
Sekretaris PMI Cabang Solo, Sumartono Hadinoto mengemukakan permintaan darah selama Lebaran tidak ada kenaikan secara signifikan. Namun berkurangnya jumlah pendonor suka rela selama bulan Puasa, diakuinya berdampak pada minimnya persediaan darah di PMI.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Sekretaris PMI Sumartono Hadinoto menyebutkan, hingga Jumat (17/9), total persediaan darah di PMI hanya 176 kantong yang terdiri atas golongan darah A 11 kantong, golongan darah B ada 119 kantong. Sementara golongan darah 0 ada 36 kantong, sedangkan AB tersedia 10 kantong.
“Terutama untuk golongan darah A dan AB, saat ini sangat minim. Padahal kami mentargetkan setidaknya tiap hari ada stok 1.000 kantong. Untuk satu jenis golongan darah, minimal harus ada sekitar 100 kantong. Namun dengan jumlah tersebut, artinya, saat ini persediaan darah masih jauh dari target,” ujar Sumartono kepada wartawan di Balaikota Solo, Jumat.
Sumartono mengungkapkan hingga kemarin, pendonor sukarela pun belum banyak yang datang. Padahal, pada hari biasa dalam sehari ada sekitar 150 hingga 200 pendonor/hari. Tetapi ternyata mendekati Lebaran yang datang mendonorkan diri hanya sekitar 20 pendonor/hari.
Sebagai upaya menggenjot ketersediaan darah, Sumartono mengatakan PMI kembali menggiatkan donor darah dengan cara jemput bola. “Hari ini, kami mengirim mobil unit ke masjid-masjid yang tersebar di Solo. Dan rencananya, Minggu (19/9) besok kami juga akan membuka layanan donor darah di sejumlah gereja,” terangnya.
sry