Esposin, SRAGEN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menggelar sosialisasi lanjutan rencana revitalisasi Pasar Sumberlawang, Sragen, Selasa (23/5/2017) siang, di Pendapa Balai Desa Ngandul, Sumberlawang.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Pantauan Pada kesempatan itu, Tatag dan Untung dibuat kelabakan dengan permintaan pedagang agar kepindahan ke pasar darurat pascalebaran. Padahal menurut jadwal mestinya pedagang pindah saat Ramadan. "Ora oleh gegeran, diatur sik apik. Semua dirembuk yang baik. Saya percaya pedagang di sini baik-baik semua. Tapi bila nanti [permintaan pedagang] tidak bisa dipenuhi, saya minta keikhlasan semuanya," ujar dia. Tatag menjelaskan pengunduran waktu kepindahan pedagang ke pasar darurat bisa mengganggu tahap pembangunan pasar. Sebab pembangunan pasar butuh waktu sekitar enam bulan hingga akhir 2017.
"Pemborong bisa kena denda. Nilainya tidak sedikit, lima persen dari Rp15 miliar, sekitar Rp750 juta. Bila pekerjaan tidak segera dimulai, proses pembangunannya nanti pasti tersendat-sendat," imbuh dia. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sragen, Untung Sugihartono, mengatakan aspirasi para pedagang masih harus dibicarakan dengan pihak pemborong. "Seperti disampaikan Pak Sekda, nanti dibicarakan dulu dengan pemborong," tutur dia. Sedangkan Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sumberlawang, Basuki Rahmat, menuturkan para pedagang berharap waktu kepindahan ke pasar darurat selang dua pekan setelah Lebaran 2017.
Alasannya, menurut dia, pedagang berharap masih bisa mendapat penghasilan lebih saat momentum Lebaran.