Esposin, SOLO -- PT Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana pembangunan Pasar Klewer tahap II segera memperbaiki tembok ambrol akibat terhantam troli pengangkut barang, Senin (24/4/2017).
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
PT Adhi Karya menyebut ambrolnya tembok tersebut murni kecelakaan dan bukan karena kesalahan konstruksi. Hal itu disampaikan General Manajer (GM) PT Adhi Karya, Sukaryo, Selasa (25/4/2017).
Sukaryo mengatakan ambrolnya tembok sebenarnya bukan wewenang PT Adhi Karya untuk memperbaiki. Tembok roboh disebabkan kelalaian pihak lain, bukan pekerja proyek.
“Rusaknya kan karena kecelakaan tertabrak troli. Jadi sebenarnya bukan tanggungan kami, tapi siap kami perbaiki. Secepatnya akan kami perbaiki,” kata dia.
Persiapan perbaikan tembok mulai dilakukan, termasuk mendatangkan peralatan dan bahan bangunan. Menurutnya, tidak diperlukan waktu lama untuk memperbaiki tembok ambrol tersebut.
Saat ini, bangunan Pasar Klewer masih dalam masa pemeliharaan proyek selama enam bulan. Enam bulan itu dihitung sejak akhir Februari lalu. Dengan demikian jika terjadi kerusakan pada bangunan Pasar Klewer akan diperbaiki PT Adhi Karya, kecuali lift dan listrik atau mechanical electric (ME).
“Tanggung jawab Adhi Karya pada bangunan. Ekskalator, kalau listrik, lift atau ME bukan kewenangan kami,” katanya.
Ihwal banyaknya keluhan pedagang terkait kondisi bangunan kios terdampak pilar, serta curamnya akses masuk ke lantai basement, Sukaryo mengatakan PT Adhi Karya hanya membangun sesuai desain dari Pemkot. Termasuk konstruksi yang digunakan sudah sesuai rujukan. “Jadi tidak ada kesalahan konstruksi. Bangunan rusak murni kecelakaan saja,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo juga menyampaikan kerusakan tembok tertabrak troli tidak disebabkan karena kurang kuatnya bangunan. “Murni kecelakaan karena tembok terhantam troli yang membawa barang hampir 100 kilogram,” ungkapnya.
Subagiyo mengungkapkan sekuat dan sekokoh tembok pasti hancur bila ditabrak beban seberat itu. Menurutnya, kecelakaan di lantai semi basement Pasar Klewer murni disebabkan kelalaian buruh angkut.
Dia pun mengimbau Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) yang menaungi buruh angkut di Pasar Klewer untuk mengangkut sesuai kemampuan alat dan fisik masing-masing. “Jadi jangan dipaksakan kalau memang tidak kuat,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tembok dengan ketinggian sekitar satu meter dan tebal sekitar sepuluh sentimeter ambrol dihantam troli pada Senin. Tembok ambrol terdapat di sisi selatan akses masuk lantai basement Pasar Klewer. Akses tersebut digunakan pedagang maupun pekerja untuk bongkar muat barang dagangan.