Esposin, SOLO–Pasar Jongke Surakarta/Solo dibagi dalam zonasi-zonasi di setiap lantai. Berikut pembagian lengkap zonasi Pasar Jongke untuk memudahkan masyarakat dalam mencari kios/los pedagang yang diinginkan.
Berbelanja di Pasar Jongke Solo serasa sedang berbelanja di mal. Bangunannya megah dan luas, tempatnya bersih, fasilitas lengkap, dan bikin pengunjung betah berbelanja.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Pasar Jongke diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu (27/7/2024) lalu. Pasar yang dibangun dengan anggaran senilai Rp138 miliar dari APBN itu merupakan salah satu dari 17 program pembangunan prioritas Kota Solo pada masa Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Bangunan Pasar Jongke bergaya arsitektur kolonial. Ini seperti gaya arsitektur bangunan-bangunan bersejarah lainnya di Kecamatan Laweyan.
Masuk ke Pasar Jongke, Esposin dibuat terkejut. Embusan angin di area dalam pasar terasa cukup kencang, sehingga badan tak gerah. Bangunan pasar dibuat sedemikian rupa agar sirkulasi udara lancar. Oleh karena itu, pengunjung tak kegerahan meski pasar tanpa mesin pendingin udara.
Pasar Jongke mudah diakses karena berada di tepi jalan raya, Jl. dr. Radjiman, Pajang, Laweyan, Kota Surakarta, yang dilewati Batik Solo Trans (BST), angkutan kota (angkuta), dan bus kota.
Warga juga bisa dengan mudah menemukan Pasar Jongke dengan menggunakan kendaraan pribadi, baik dari arah barat maupun timur.
Kegiatan ekonomi sekarang sudah mendekati normal. Sebagian besar pedagang telah menempati kios dan los mereka masing-masing. Pasar tiga lantai itu terpantau ramai pengunjung.
Pengunjung bisa masuk pasar dari semua sisi, selatan, barat, utara, dan timur. Pada sisi selatan dan utara, masing-masing terdapat tiga akses masuk terbuka yang bisa digunakan untuk menuju lantai I dan II. Sementara, pada sisi barat dan timur masing-masing terdapat dua akses masuk terbuka menuju lantai I.
Pengunjung yang membawa sepeda motor maupun mobil, dapat memarkirkan kendaraan di lantai III melalui akses di sisi barat dan keluar di sisi timur. Lantai III juga merupakan lokasi bongkar muat barang.
Kantong Parkir Memadai
Jika parkir di lantai III penuh, kendaraan bisa diparkir di seluruh sisi pasar. Pasar Jongke memiliki kantong parkir yang memadai, yakni mampu menampung lebih kurang 400 unit sepeda motor dan 100 unit mobil.Pengelola Pasar Jongke dari Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta, Anang Banto, menyampaikan Pasar Jongke tak hanya menampung pedagang dari Pasar Jongke yang lama, tetapi juga ditempati pedagang dari Pasar Kabangan. Total pedagang lebih kurang 1.300 pedagang.
“Semua pedagang bisa terkaver di Pasar Jongke yang baru, termasuk pedagang oprokan yang jumlahnya sekitar 150 orang,” kata Anang saat ditemui Esposin di Solo, Senin (12/8/2024).
Dia melanjutkan Pasar Jongke dibagi menjadi zonasi-zonasi berdasarkan lantai. Ada zona bumbon atau aneka bumbu masakan, pakaian, sembako, makanan ringan, klitikan, hingga kuliner.
Fasilitas juga lengkap, seperti sarana pengamanan berupa kamera pengawas atau CCTV, instalasi pencegah dan penanganan kebakaran berupa alarm dan hidran, klinik kesehatan, musala, belasan toilet yang tersebar di setiap lantai, dan dijaga belasan petugas pengamanan (satpam) selama 24 jam.
Ada juga bagian khusus perbankan dan anjungan tunai mandiri (ATM) di lantai I tengah. Di situ ada beberapa kantor bank, seperti Bank Solo, Bank BRI, Bank Jateng, ada juga koperasi.
Anang menjamin kebersihan selalu terjaga. Ada 10 petugas kebersihan yang mengambil sampah di seluruh kios dan los setiap hari. Sampah kemudian dikumpulkan di tempat pembuangan sementara (TPS) lalu dikirim ke tempat pemrosesan akhir (TPA).
“Setiap hari sampah dikumpulkan oleh petugas. Kami selalu mendorong pedagang mengumpulkan sampah dan menjaga kebersihan,” imbuh Anang.
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Jongke, Anton Sunaryo, mengaku senang Pasar Jongke akhirnya jadi dan kini sudah beroperasi. Dulu, sebelum direvitalisasi, para pedagang selalu waswas ketika hujan karena takut banjir.
Sekarang, lanjutnya, pedagang sudah tak khawatir lagi karena Pasar Jongke yang baru sudah bebas dari banjir. Tempat yang sangat representatif membuat pedagang dan pembeli nyaman.
"Harapan kami nantinya ada promosi-promosi untuk lebih meramaikan lagi," ucap dia.
Anton menyebut para pelanggan sudah banyak yang sudah tahu lokasi pedagang langganan mereka. Kendati demikian, masih perlu sosialisasi lebih masif kepada masyarakat agar keramaian pengunjung merata di setiap lantai.
Meski baru dua pekan beroperasi, menurut Anton, aktivitas jual beli di Pasar Jongke sudah hampir normal. Dia menilai 90% aktivitas perdagangan sudah bergeliat kembali.
Berikut pembagian zonasi serta fasilitas di Pasar Jongke Solo:
Lantai I- Barat: Sayur mayur, buah-buahan, snack.
- Timur-Utara: Zona basah (daging, ikan, dan sejenisnya).
- Timur: Sepeda.
- Timur-Selatan: Zona tong, drum, dandang, dan barang berbahan logam, besi, alumunium, stainless steel atau lainnya (pedagang eks Pasar Kabangan).
- Barat: Sembako/kelontong, pakaian, peralatan rumah tangga, dan mainan anak.
- Timur: Dandang, cerek, alat panggang, dan barang berbahan logam, besi, alumunium, stainless steel atau lainnya (pedagang eks Pasar Kabangan).
- Pusat kuliner (132 kios), pedagang oprokan, klitikan, dan ruang workshop/tempat pembuatan barang berbahan logam besi, alumunium, stainless steel atau lainnya (pedagang eks Pasar Kabangan).
- Tempat parkir motor dan mobil, tempat bongkat muat barang.
- 00.00 WIB-17.00 WIB (kuliner bisa sampai malam).
- 00.00 WIB-17.00 WIB (pedagang eks Pasar Kabangan).
- Klinik kesehatan (Puskesmas Pajang).
- CCTV 26 titik di setiap lantai.
- APAR di setiap lantai.
- Hydrant 6 unit di setiap lantai.
- Alarm kebakaran di setiap lantai.
- Pos satpam 1 unit (15 petugas terbagi 2 sif setiap sif 5 orang, penjagaan keamanan 24 jam).
- Tempat parkir kapasitas +- 400 unit motor, 100 unit mobil (di sekeliling pasar dan III).
- Kios 175 unit (3 m x 4 m).
- Los 1.033 unit (2 m x 2 m).
- Jumlah pedagang sekitar 1.300 orang (150-an orang pedagang oprokan).
- Luas lahan 17.414 m2.
- Luas bangunan 29.542 m2.