Sragen (Espos)--Selain penataan Pasar Bunder, Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah (DP2D) Sragen segera melakukan penataan Pasar Joko Tingkir di kawasan Nglangon, Sragen. DP2D mengusulkan anggaran senilai Rp 3 miliar ke APBN 2010 untuk merevitalisasi pasar tersebut.
Kepala DP2D Sragen, Parsono kepada Esposin, Senin (5/7), mengungkapkan, revitalisasi Pasar Joko Tingkir secara total membutuhkan anggaran cukup besar. Kebutuhan dana berdasarkan perhitungan DP2D, kata dia, mencapai Rp 30 miliar. Namun Parsono berencana bakal memrioritaskan penataan pada kios sisi selatan pasar itu.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
“Kios-kios itu terkesan kumuh dan dikhawatirkan digunakan untuk praktik-praktik asusila. Kami sudah mengusulkan dana sekitar Rp 3 miliar ke pemerintah pusat tahun ini. Selain itu untuk dana pendampingnya juga sudah diusulkan ke APBD-Perubahan senilai Rp 500 juta,” tandasnya.
Menurut dia, posisi kios itu sebenarnya berupa kios. Selama anggaran mencukupi, lanjutnya, para pedagang tidak dibebani biaya revitalisasi.
trh