Lurah Pasar Cokrokembang, Antonius Suhirman, menjelaskan pembongkaran tembok los bisa dilakukan setelah masa pemeliharan bangunan baru Pasar Cokrokembang oleh kontraktor selesai. ”Masa pemeliharaan selama enam bulan. Pembongkaran tidak bisa dilakukan selama masih dalam masa pemeliharaan tersebut,” ungkapnya. Suhirman mengatakan masa pemeliharaan selama enam bulan memang tercantum dalam setiap kontrak proyek pembangunan yang diselenggarakan pemerintah. ”Sesuai dengan juklaknya. Bangunan fisik tidak boleh berubah dalam masa pemeliharaan,” katanya.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Proses pembongkaran tembok pos yang diprotes para pedagang karena mengganggu mekanisme jual-beli itu pasti dilakukan setelah masa pemeliharaan selesai. Dia meminta seluruh pedagang yang berada di los pedagang khusus untuk bersabar. ”Pasti kami bongkar karena sudah ada perintah dari Pak Gubernur Jateng Bibit Waluyo. Saya harap seluruh pedagang bersabar dulu,” ucapnya.
Lebih lanjut, Suhirman menjelaskan untuk sementara seluruh pedagang yang ditampung di los pedagang khusus untuk sementara waktu ditempatkan di los tersebut meskipun banyak pedagang yang mengeluhkan barang dagangan mereka tidak laku. Dia beralasan lahan yang sempit menyebabkan pengeloal pasar tidak dapat leluasa mengatur seluruh pedagang yang berada di los pedagang khusus. ”Untuk sementara ya di situ dulu karena lahannya hanya di situ, meskipun berdesak-desakan,” tambahnya.
Saat ini, sebanyak 160 pedagang ditampung di los pedagang khusus. Terkait dengan penataan, Suhirman menegaskan pihaknya akan terus memebnahi agar pasar menjadi nyaman. “Masih terus penataan. Banyak hal yang harus dipelajari dan banyak masukan yang mungkin dapat kami pertimbangkan,” ungkapnya.
Sebelumnya, pedagang yang berjualan di los pedagang khusus mengeluhkan keberadaan tembok pembatas di sekeliling los tersebut. Para pedagang yang berada di bagian belakang sepi pembeli. Para pedagang meminta kepada pengelola pasar agar segera membongkar tembok pembatas tersebut. Dengan dibongkarnya tembok pembatas, para pedagang yang berada di bagian belakang bisa berhubungan langsung dengan pembeli yang melintas tanpa melewati pedagang di bagian depan.
JIBI/SOLOPOS/Taufiq Sidik Prakoso