Esposin, SUKOHARJO -- Lima sanggar kesenian reog memeriahkan hari terakhir penyelenggaran Polokarto Tumoto Expo 2023 yang berlangsung di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (28/10/2023) sore.
Camat Polokarto, Heri Mulyadi, mengatakan pertunjukkan seni reog itu disajikan untuk menghibur masyarakat dan penggunjung. Penampilan ini seklaigus menjadi bagian dari pelestarian seni tradisional.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Heri mengatakan para pemain reog tersebut rata-rata merupakan para pemuda-pemudi Polokarto. Sebagian lainnya dari luar Polokarto namun masih Sukoharjo.
Heri menyebut tiga dari lima sanggar reog yang tampil berasal dari Polokarto. Mereka adalah Sanggar Reog Singgo Ragil Desa Bugel, Sanggar Reog Pusporogo Desa Ngombakan, dan Sanggar Reog SDM Desa Bugel. Dua lainnya ada Sanggar Reog Karyajaya dan Sanggar Reog Gembog Kijilan dari Kecamatan Sukoharjo.
"Kami sengaja menampilkan seni reog untuk memberi motivasi kepada anak-anak muda, khususnya di Kecamatan Polokarto agar memiliki kepedulian terhadap seni dan budaya daerah," ungkap Heri.
Polokarto Tumoto Expo 2023 dibuka Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, pada Kamis, (26/10/2023) malam. Selain menampilkan kesenian budaya, ada pula pamer produk unggulan dari 17 desa. Selain stan perwakilan desa, juga terdapat peserta dari UMKM yang berjualan di sekitar Kecamatan Polokarto.
Penyelenggaraan ekspo kali ini memasuki tahun kedua sejak digelar kali pertama pada 2022 lalu. Heri sendiri menargetkan sirkulasi ekonomi yang terbangun dalam gelaran tersebut mencapai lebih dari Rp200 juta.
"Tujuan expo ini untuk mengoptimalkan potensi desa, sehingga produk unggulan desa selain bisa dipasarkan melalui online juga bisa dipasarkan melalui pertemuan langsung dengan pembeli sekaligus untuk menopang ketahanan pangan khususnya di Kecamatan Polokarto," jelas Heri.
Sementara itu, meski cuaca cukup terik ribuan masyarakat dari segala usia terlihat antusias memadati sepanjang jalan lokasi pertunjukkan di depan Kantor Kecamatan Polokarto. Sebelum pertunjukkan dimulai, sejumlah lima reog dari kelompok berbeda tersebut diarak dari lapangan Desa Mranggen menuju Kantor Kecamatan Polokarto yang berjarak sekira 500 meter.