Esposin, SOLO – Ribuan orang Solo tumpah ke sepanjang Jl Slamet Riyadi demi menyaksikan parade mobil hias sebagai puncak perayaan HUT ke-44 Dekranas dan peringatan HKG ke-52 PKK, Rabu (15/4/2024).
Pantauan Esposin di sepanjang Jl Slamet Riyadi mulai pukul 12.30 WIB, sepanjang Jl Slamet Riyadi menuju ke barat hingga flyover Purwosari tampak berjejer mobil hias Dekranas Daerah (Dekranasda) dari seluruh Indonesia dengan beragam bentuk, warna, dan ukuran masing-masing.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Pengendara yang melalui Jl Slamet Riyadi siang hingga sore itu harus berbagi ruas dengan ratusan mobil hias yang turut berparade. Tak hanya itu, tampak pula pengendara juga asyik menikmati kemeriahan parade yang menampilkan berbagai macam kebudayaan dan identitas daerah se-Indonesia.
Saat rombongan Dekranasda dengan mobil hiasnya masing-masing mulai bergerak berparade ke arah timur menuju Balai Kota Solo sekitar pukul 14.30 WIB, warga yang sudah menunggu sebelumnya menjadi tumpah-ruah ke ruas Jl Slamet Riyadi. Sehingga hanya menyisakan satu ruas di tengah jalan yang digunakan untuk mobil hias dan rombongan defile serta pengiring pejalan kaki.
Teriakan tak henti-hentinya terdengar dari sekitar Stadion Sriwedari. Apalagi rombongan Dekranasda yang turut parade itu, dengan mengenakan kostum atau pun baju adat kebanggaannya masing-masing terus-menerus berinteraksi sepanjang mereka berjalan.
Salah satu warga Gandekan, Christi, yang saat itu berada di dekat Esposin selalu mengucapkan “selamat datang di Solo". Kepada Esposin, perempuan yang sehari-harinya sebagai perajin aksesori hewan itu menyampaikan bahwa ucapan selamat datang itu merupakan bentuk antusiasme dia atas acara parade tersebut sekaligus kebanggaannya sebagai warga Solo.
“Belakangan hari Solo sering ada event nasional seperti ini. Dan karena ini Solo makin dikenal di Indonesia,” kata Christi saat berbincang dengan Esposin di lokasi parade, Rabu (15/5/2024).
Selain itu, ia juga merasa senang karena dengan agenda-agende nasional khususnya parade siang itu akan mendongkrat ekonomi masyarakat. Ia bercerita bahwa baru saja menyaksikan sendiri bagaimana wisatawan membayar jasa salah satu angkutan lebih besar dari semestinya, karena itu pula dia berharap agenda nasional untuk sering digelar di Solo.
“Tadi saya lihat wisatawan habis naik becak, saya tahu berapa harga becak semestinya, namun wisatawan itu tampak ikhlas memberi tukang becak Rp100.000. Rezekinya dia di acara-acara seperti ini,” kata dia.
Warga Solo lainnya tak kalah heboh dan gembira menyaksikan dan menyambut parade itu ialah, Titah Siwi. Kepada Esposin, ia menyampaikan bahwa sebenarnya dia dan beberapa temannya sedang menjaga stan UMKM di area Sriwedari, namun begitu parade berlangsung, stan itu ia tinggalkan sementara.
Titah sangat menikmati parade itu dengan berteriak tiap kali rombongan Dekranasda dengan mobil hiasnya lewat di depan dia. Tak jarang ia juga berteriak sambil melompat-lompat dan menjulurkan tangannya kepada rombongan parade itu. Sesekali, dia memberhentikan salah satu dari rombongan untuk berfoto bersama.
“Aku itu Indonesia banget,” kata dia saat berbincang dengan Esposin di lokasi, Rabu (15/5/2024).
Kemudian ia menjelaskan maksud kalimat yang diucapkannya itu ialah dia senang dengan hal-hal yang bersifat tradisional. Apalagi parade itu diikuti oleh perwakilan dari 38 provinsi se-Indonesia dengan membawa identitas tradisional ataupun kebanggaannya masing-masing.
“Dengan acara-acara seperti ini, jadi mengenal daerah-daerah lainnya. Tentu, selain itu juga seru,” kata dia.
Sebelumnya, Esposin juga sempat berbincang dengan salah satu warga Nayu Barat, Banjarsari, Solo, Ika. Dia yang tampak asyik berfoto di tiap mobil hias Dekranasda itu menyampaikan sangat senang dengan adanya keramaian seperti siang itu.
“Ini sudah foto di empat mobil hias. Dan masih mau mencari mobil hias lainnya yang menarik,” kata Ika saat berbincang dengan Esposin, Rabu (15/5/2024).
Sama seperti Christi dan Titah, acara parade siang itu menurut dia juga menjadi wahana bagi dia untuk mengenal Indonesia melalui rombongan Dekranasda se-Indonesia.