Esposin, SRAGEN — Dimulainya vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun menghidupkan asa kegiatan belajar memgajar di sekolah segera normal kembali.
Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang dilakukan selama ini dinilai tidak efektif untuk mengejar kualitas pendidikan bagi siswa.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Kepala SDN Kroyo, Karangmalang, Sragen, Didik Prihantoro, saat ditemui Solopos com, Rabu (22/12/2021), menyampaikan selama dua tahun pandemi Covid-19 sangat berdampak pada dunia pendidikan. Dia mengatakan pada awal pandemi di 2020 pendidikan murni daring.
Baca Juga: BIN Turun Tangan Percepat Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Sragen
“Saat pembelajaran daring itu guru dituntut untuk melek teknologi informasi. Sekarang dengan PTM terbatas guru sudah terbiasa untuk pembelajaran daring maupun luring. Para siswa tidak bisa maksimal menyerap mata pelajaran selama PTM terbatas. Waktunya terbatas. Program sekolah juga terhambat, termasuk muatan lokal esktrakurikuler tidak bisa tercakup,” jelasnya.
Kepala SD Muhammadiyah Sragen, Sumarno, pun beharap PTM segera berjalan secara normal 100% tanpa pembatasan. Dia mengatakan anak-anak kasihan bila terus-terusan ada pembatasan dalam pembelajaran.
Baca Juga: Wujudkan Zona Integritas, MAN 1 Sragen Luncurkan Pilam
Kondisi yang sama terjadi pada sejumlah mata pelajaran lainnya. Dia menyatakan PTM terbatas itu kurang efektif tetapi memang jalan itu yang harus dilakukan mengingat masih berada di masa pandemi Covid-19 daripada anak tidak dapat menyelesaikan kompetensi dasar sama sekali.
“PTM 100% itu bisa dilakukan setelah semua siswa dari umur 6-12 tahun mendapatkan vaksinasi kali kedua. Prediksinya bisa sampai awal Maret sudah bisa PTM 100%,” harapnya.