BOYOLALI--Warga Dukuh Kalikiring, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Kamis (27/12/2012) pagi, digegerkan dengan ulah seorang perempuan tak dikenal yang memanjat sebuah menara tower atau BTS yang sedang dibangun di wilayah itu.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Menurut informasi yang dihimpun Esposin, Kamis, sebelum melakukan aksinya, perempuan itu diketahui sedang tidur di menara tower tersebut, sekitar pukul 07.00 WIB. Warga yang melihat perempuan itu pun segera membangunkannya. Namun bukannya turun dari menara tower tersebut, perempuan itu justru memanjat ke puncak menara setinggi 30 meter itu.
Warga dan sejumlah pekerja di sekitar tower itu pun makin gempar. Seratusan warga pun langsung berkerumun di sekitar menara tower yang berada di pinggir jalan lingkar utara karena ingin melihat kejadian itu. Sejumlah warga berusaha membujuk perempuan itu agar turun. Tapi ternyata perempuan itu tak menggubrisnya. Kejadian itu pun segera dilaporkan ke Polsek Mojosongo.
Petugas yang dipimpin Kapolsek Mojosongo, AKP IGA Hartini, segera mendatangi lokasi. Petugas segera memasang garis polisi dan meminta warga tidak mendekati lokasi. Petugas polsek pun berusaha membujuk agar perempuan itu mau turun dari menara tower tersebut.
Setelah berulang kali membujuk dan belum berhasil, petugas menghubungi markas Brimob di Gunung Kendil dan meminta bantuan evakuasi. Dibutuhkan waktu agak lama sampai akhirnya perempuan itu berhasil dibujuk turun dengan menggunakan tali. Upaya evakuasi kemudian dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB.
Bukan Kali Pertama
Petugas menggunakan tali kermantel dan membawanya naik menuju lokasi perempuan itu bertengger. Empat anggota Brimob naik ke menara tower dengan alat pengaman. Proses evakuasi pun membutuhkan sekitar sejam hingga akhirnya perempuan itu diturunkan. Petugas pun segera mengamankan perempuan itu dan membawanya ke Mapolres Boyolali. Saat diinterogasi petugas, perempuan itu mengaku bernama Erna, 37, warga Tanah Abang, Jakarta. Dia mengaku memanjat menara tower untuk menenangkan pikiran karena sedang menghadapi masalah. Namun petugas tak begitu saja percaya.
Setelah diteliti, perempuan tersebut ternyata diketahui merupakan pelaku yang sama, yang pernah memanjat tower di Makam Gedhe Pulisen, Kecamatan Boyolali Kota, beberapa tahun lalu. Erma sempat meminta kepada petugas agar tidak dibawa ke rumah sakit jiwa.
Kapolsek Mojosongo, AKP IGA Hartini, saat dimintai konfirmasi, mengatakan setelah dimintai keterangan polisi, perempuan itu diserahkan kepada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat.
“Perempuan itu diketahui tidak gila. Saat ini sudah kami serahkan ke Dinas Sosial [Dinsosnakertrans] supaya bisa ditangani lebih lanjut,” kata Kapolsek.