Esposin, SOLO — Serdadu Kasunanan Surakarta Hadiningrat tampak berjajar rapi melintasi bangunan depan Pasar Gede Solo. Kirab tersebut menyedot perhatian sejumlah pengunjung pusat juweliers (toko perhiasan) yang terletak tepat di sudut utara bangunan jam di pasar kebanggaan wong Solo itu.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Lalu lalang kendaraan di sana kala itu belum terasa. Hanya empat mobil saja yang terparkir di depan toko emas milik Kiem Gwan Tjan dan Be Thian Kiem tersebut. Sementara sejumlah pengunjung toko emas yang rata-rata mengenakan setelan pakaian Ambtenaar berwarna putih lengkap dengan topinya, menatap takjub kirab pasukan keraton.
Gambaran sudut juweliers Pasar Gede sebelum Indonesia merdeka—yang kini menjadi pusat ikan hias dan buah segar Pasar Gede—pada foto ukuran 12R itu menarik perhatian Naval Adrian, 8. Bocah kelas II sekolah dasar di Jakarta itu menatap takjub foto bangunan bersejarah ini.
“Ini yang kemarin kita datangi Ma? Kok beda dari yang sekarang?” tanyanya kepada sang Bunda saat menyambangi Taman Balekambang, Minggu (11/8/2013) siang. Penduduk Jakarta yang kebetulan sedang pulang kampung ke Solo itu lalu memberikan penjelasan kepada putra semata wayangnya mengenai sejarah foto yang dipajang dalam Pameran Foto Solo Tempo Doeloe yang digelar sejak Kamis (8/8/2013) itu.
“Pasar Gede dulu kayak begini, Dik. Dulu belum seramai sekarang. Sekarang jalannya sudah macet. Tokonya itu sekarang dipakai jualan ikan,” jelasnya.
Sebanyak 177 foto zaman dulu yang menggambarkan kehidupan di Keraton Kasunanan, Pura Mangkunegaran, Pasar Legi, Banteng Vastenburg, Masjid Agung dan bangunan lain yang menjadi landmark Kota Bengawan dipamerkan dalam rangkaian acara Bakdan Ing Balekambang.
Foto-foto tersebut ditata tanpa bingkai secara acak tanpa caption. Sebagian pengunjung yang menyaksikan pameran itu seolah diajak mereka-reka rekam jejak sejarah Kota Solo layaknya memandangi peta buta.
Pameran yang tahun lalu juga telah digelar itu kembali mengajak pengunjung Taman Balekambang mengingat sejarah Kota Solo. “Kami sengaja menggelar pameran saat sedang banyak orang mudik. Biar ada sedikit gambaran tentang Kota Solo zaman dulu. Apalagi pengunjungnya bukan dari Solo saja. Mereka bisa menikmati suasana alami Taman Balekambang sambil melihat foto,” jelas Bagian Promosi penyelenggara acara dari Sinergi Event, Daniel Nur Setiawan, Minggu siang.