Esposin, WONOGIRI--Produksi singkong di Kecamatan Paranggupito mengalami penurunan drastis tahun ini. Hal tersebut dipacu kondisi cuaca yang ekstrem.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Menurut Camat Paranggupito, Haryanto, penurunan tersebut mencapai sekitar 70 persen dari angka produksi tahun lalu.
"Bisa dikatakan tahun ini gagal panen. Sebab dari keterangan para petani, jika tahun lalu bisa memanen delapan pikul, saat ini hanya sekitar dua pikul," kata dia kepada Esposin, Minggu (27/9/2015). Menurutnya singkong merupakan salah satu tanaman unggulan Paranggupito. Sebab tanaman tersebut tetap bisa panen tanpa pasokan air cukup banyak. "Penyebab penurunan itu kemungkinan karena cuaca [ekstrem]," kata dia.
Sementara itu sesuai data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Wonogiri, produksi ubi kayu di Paranggupito tahun lalu mencapai 46.263 ton. Jumlah produksi tersebut didapatkan dari 2.482 hektare luas panen. Jumlah produksi tersebut merupakan nomor sembilan terbanyak dari 25 kecamatan yang ada.
Di atasnya ada Kecamatan Pracimantoro, Ngadirojo, Tirtomoyo, Giriwoyo, Jatiroto, Wonogiri, Giritontro dan Jatisrono.
Sebelumnya Kepala Desa Ketos, Paranggupito, Semi Kusumawati, mengatakan panen singkong di wilayahnya di wilayahnya tahun ini tidak sebagus tahun lalu. Menurutnya ada penurunan kualitas.