Esposin, BOYOLALI -- Warga Dukuh Gandrungan, Desa Demangan, Kecamatan Sambi, akhirnya kembali bernafas lega. Pasalnya, PT Esemka telah membangun lagi akses jalan baru menuju wilayah mereka yang selama ini dipakai oleh pihak pabrik perakitan mobil Nasional itu.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Demikian disampaikan Carik Desa Demangan, Suyamto, saat berbincang dengan Espos di desa setempat, Minggu (4/6/2017). Rencana pembuatan akses baru bagi warga Dukuh Gandrungan itu adalah hasil pertemuan antara PT Esemka dengan warga serta jajaran Muspika setempat, Sabtu (3/6/2017).
"Intinya, PT Esemka menyetujui permintaan warga untuk dibuatkan akses baru menuju wilayah mereka. Dalam waktu dekat, proyek akan dimulai," ujarnya.
Akses jalan menuju Dukuh Gandrungan direncanakan selebar tujuh meter dan sepanjang 350 meter. Jalan itu rencananya berdiri di samping pabrik PT Esemka dan dibikin lurus menuju lokasi.
"Kalau akses yang sudah dibangun Esemka selama ini kan memutar dan hanya selebar tiga meter. Jadi, membuat jarak jadi panjang dan belokkannya menikung tajam. Hal inilah yang ditolak warga," terangnya.
Suyamto menambahkan lahan yang dipakai untuk pembuatan akses baru ke Dukuh Gandrungan masih milik kas desa. Lahan tersebut disewa PT Esemka selama 30 tahun.
"Dari total 11,4 ha lahan yang disewa PT Esemka, sebagian dipakai untuk mengembalikan akses menuju Dukuh Gandrungan," tambahnya.
Salah satu warga Dukuh Gandrungan, Arif, meminta agar proyek pembuatan akses baru sesuai kesepakatan rapat segera direalisasikan dalam waktu dekat. Sebab, keberadaan jalan itu sangat mendesak. "Dalam rapat hanya menyebutkan segera dibuatkan jalan baru lagi di samping pabrik. Nah, segera itu selepas Lebaran atau kapan?" tanyanya.
Pada intinya, sambung Arif, warga menyambut baik keberadaan PT Esemka di wilayah mereka. Warga hanya meminta agar keberadaan pabrik perakitan mobil nasional itu benar-benar membawa manfaat bagi warga sekitar, bukannya menyusahkan warga.
Sementara itu, pihak PT Esemka belum bisa diminta keterangan. Saat Espos ke lokasi pabrik, hanya ditemui petugas keamanan. Sementara, pihak yang berwenang memberikan penjelasan masih berada di Jakarta.