Esposin, KLATEN – Dua bocah kakak-beradik asal Desa Kanoman, Kecamatan Karangnongko, Klaten, yang meninggal akibat tenggelam di Kali Jebol, Jumat (7/4/2023) pagi, langsung dimakamkan pada siang hari itu juga.
Jenazah kedua bocah yang tenggelam itu dimakamkan dalam satu liang lahad. Kapolsek Karangnongko, AKP Marwanta, menjelaskan jenazah kedua anak itu dimakamkan Jumat siang.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
“Iya, dimakamkan dalam satu liang lahad sesuai keputusan keluarga,” kata Kapolsek saat diwawancarai Esposin, Jumat. Para pelayat berdatangan untuk menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga korban di rumah duka.
Peristiwa itu membuat kedua orang tua bocah tersebut shock. Pemakaman kedua anak itu dilakukan pada Jumat pukul 14.00 WIB.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua bocah kakak beradik masing-masing berinisial NRS, 12, dan NAS, 10, meninggal dunia akibat tenggelam di Kali Jebol, Desa Kanoman, Karangnongko, Klaten, Jumat pagi.
Kedua anak itu awalnya pergi menuju Kali Jebol pada Jumat pagi. Ketika tiba di sungai tersebut, mereka berenang atau mandi di cekungan sungai tempat cuci pasir.
Diduga mereka tak mengetahui kondisi cekungan tersebut dalam dengan kedalaman sekitar 2 meter. Selain itu, kedua anak tersebut tak bisa berenang hingga akhirnya tenggelam.
Saat itu, ada seorang warga yang tengah mencuci baju di sumber air yang berjarak sekitar 10 meter dari lokasi kedung. Warga itu melihat kedua bocah kakak beradik itu tenggelam di Kali Jebol, Kanoman, Karangnongko, Klaten.
Lantaran tak bisa berenang, warga tersebut berteriak meminta tolong dan terdengar warga lainnya yang kebetulan berada di sekitar lokasi. Warga kemudian mengevakuasi anak yang tenggelam dan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Karangnongko. “Setelah kejadian, korban kami serahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Dari orang tua menerima musibah ini karena tidak ada unsur kesengajaan,” jelas dia.
Polsek Karangnongko meminta pemerintah desa setempat untuk menutup akses menuju sungai terutama pada alur sungai yang terdapat cekungan.
Selain itu, Polsek meminta agar tak lagi ada aktivitas mencuci pasir di alur sungai tersebut agar kejadian serupa tak terulang. “Jadi ada aktivitas mencari pasir di tegalan. Pasir yang diperoleh itu kemudian dicuci di sungai itu,” jelas dia.