Sragen (Esposin)--Obor raksasa setinggi empat meter dan memiliki dua puluh sumbu api turut memeriahkan takbir keliling warga Dukuh Gilis, Katelan, Teguhan, Sragen, Selasa (30/8/2011) malam.
Di samping obor raksasa, terdapat pula obor yang membentuk asma Allah dibawa oleh peserta takbir.
Berdasarkan pantauan Espos, sekitar 100-an anak peserta takbir berjalan kaki dari Masjid Sabillul Muttaqin, Gilis menuju Pasar Tangen, lalu kembali lagi ke masjid setempat.
Sembari berpawai obor dan kembang api, anak-anak yang mayoritas berusia sekolah dasar itu bersahutan meneriakkan takbir.
Ketua panitia yang juga takmir Masjid Sabillul Muttaqin, Samino, mengatakan kegiatan takbir keliling merupakan warisan turun temurun di wilayahnya.
Dengan nguri-uri budaya itu, pihaknya ingin menularkan semangat keislaman dalam diri generasi muda.
“Sasaran utama kami memang anak-anak. Dari merekalah nanti muncul bibit-bibit ulama masa depan. Takbir keliling merupakan suatu simbol untuk mengingat sejarah keislaman dan semangatnya. Sementara obor ibarat pelita yang senantiasa menerangi kehidupan. Itulah Islam,” terangnya
(m99)