Esposin, KARANGANYAR — Umat Hindu akan menjalani serangkaian upacara keagamaan. Salah satu ritual keagamaan dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun 1937 Saka, yang jatuh pada Sabtu, 21 Maret 2015 mendatang, adalah dengan melakukan ritual Melasti.
Sinergi Travel and Event Management Graha Solo Raya Lantai 1 Jl. Slamet Riyadi No. 1 Solo, Jateng Telp. 0271-5843678 atau 0271-2144388 HP. 085702686068 Fax. 0271-635936 www.solocitytravelguide.com www.sinergievent.com e-mail: sinergi_solo@yahoo.com Marketing: www.solocitytravelguide.comJelang Nyepi di Maret 2015 ini, di Soloraya, tepatnya di Karanganyar, ada satu telaga yang biasa digunakan untuk mewadahi umat Hindu dalam menjalani upacara Melasti. Telaga tersebut adalah Telaga Madirda.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Sebagaimana Esposin himpun dari pelbagai sumber, Senin (2/3/2015), pelaksanaan upacara Melasti, mengambil tepat yang dimaknai sebagai sumber air. Hal ini, terkait dengan kepercayaan umat Hindu tentang hakikat Melasti.
Melasti atau Melelasti merupakan simbol penghanyutan kotoran alam dan batin manusia, menggunakan sumber air kehidupan atau tirta amerta. Dalam kepercayaan umat Hindu, sumber air yang dianggap sebagai tirta amerta adalah danau, laut atau telaga.
Upacara Melasti di Telaga Madirda yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, diawali dengan peletakan sesaji yang dapat berupa buah-buahan dan makanan, di atas meja panjang.
Selanjutnya, umat Hindu akan mengambil air dari sumber mata air di sudut telaga, sambil melafalkan doa agar diberi kesucian saat melaksanakan catur brata penyepian. Beberapa sesaji yang telah dibawa, juga turut dipersembahkan dalam ritual pengambilan air ini. Pada persembahyangan ini, sebagian sesaji yang telah didoakan ini dilabuh di Telaga Madirda.
Bagi umat Hindu, upacara Melasti merupakan awal dari rangkaian perayaan Nyepi.
“Upacara ini memang menjadi satu rangkaian persiapan perayaan hari Nyepi. Upacara melasti bertujuan untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan catur brata penyepian,” kata pemangku Agama Hindu Karanganyar Jero Mangku Made Murti, dalam perayaan Melasti, Minggu (18/3/2012) lalu.
Setelah Melasti, rangkaian upacara Hari Nyepi akan dilanjutkan dengan Tawur Agung Kesanga. Baru seusai Tawur Agung Kesanga, umat Hindu memeringati Nyepi, dengan pengamalan catur brata, yaitu tidak melakukan pekerjaan, tidak menyalakan api, tidak bepergian dan tidak bersenang-senang.
Telaga Madirda sendiri, merupakan kawasan telaga yang terletak di salah satu kawasan kaki Gunung Lawu dan menjadi salah satu pusat tempat upacara melasti bagi umat Hindu Karangayar.