Esposin, KARANGANYAR - Sebanyak lima pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Karanganyar terjaring razia nongkrong di lokasi favorit ketika jam sekolah berlangsung di Kebon Agung, Tasikmadu, Karanganyar Selasa (14/1/2020).
Kelima pelajar tersebut didisiplinkan di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Karanganyar dan dimotivasi. Plt. Kepala Satpol PP Karanganyar, Yophy Eko Jatiwibowo, menjelaskan penjaringan siswa bolos sekolah dilakukan ketika anggota Satpol PP Karanganyar melakukan patroli rutin.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Masyarakat Madiun Digegerkan Fenomena Kemunculan Ular
Menurutnya, saat itu pihaknya memantau terdapat lima orang siswa yang nongkrong di tempat favorit ketika jam pelajaran masih berlangsung dan masih mengenakan seragam sekolah. Sehingga, kelima siswa tersebut diangkut dan dibawa menggunakan mobil patroli untuk dibawa ke Kantor Satpol PP Karanganyar.
“Tadi sebenarnya tidak sengaja penjaringannya. Karena memang sedang patroli biasa. Saat itu bukan sengaja berkeliling agenda merazia siswa bolos. Karena melihat itu petugas kami kemudian langsung mengangkut karena masih saat jam sekolah,” ucap dia ketika dihubungi Esposin, Selasa (14/1/2020).
Menurutnya, kelima siswa tersebut dijaring ketika bolos di salah satu angkringan di Kebon Agung, Tasikmadu, Karanganyar sekitar 10.00 WIB. Menurut Yophy, siswa yang terjaring merupakan murid dari salah satu sekolah menengah kejuruan di Karanganyar Kota. Setelah diberikan motivasi, mereka kemudian dikembalikan ke sekolah untuk kembali mengikuti kegiatan belajar.
“Mereka tadi kami disiplinkan dengan memberi motivasi saja. Tidak ada pendisiplinan fisik. Kami hanya memberi tahu mereka untuk menjadi generasi masa depan yang baik dan tidak bolos sekolah. Setelah itu kami antar ke sekolah,” imbuh dia.
Persis Solo Bakal Kedatangan Pemain Sayap Baru
Dalam razia tidak ditemukan barang mencurigakan pada badan siswa yang membolos sekolah. Selain mengedukasi siswa, Satpol PP Karanganyar juga mengimbau kepada pemilik warung agar ikut peduli dengan siswa yang nekat nongkrong di jam belajar sekolah.
“Kami melakukan pendekatan juga kepada warungnya. Mereka juga harus peduli kepada masa depan anak-anak ini. Untungnya tidak kami temukan barang mencurigakan seperti rokok, miras dan lainnya,” papar dia.