Esposin, BOYOLALI--Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso, menyatakan sistem hukum untuk penanganan kasus narkoba harus diperbaiki.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Menurut dia, masih banyak celah hukum yang bisa dimanfaatkan para tersangka dan terpidana kasus narkoba untuk tidak melaksanakan putusan hukum. Buwas, sapaannya, mencontohkan kasus Freddy Budiman. “Ada sistem hukum di negara kita yang harus diperbaiki. Ada upaya banding, kasasi, hingga peninjauan kembali, seperti yang dilakukan Freddy Budiman. Hukuman mati bagi Fredy Budiman belum bisa dilaksanakan karena ada hak membela, dan sampai sekarang itu belum selesai,” kata Buwas, saat ditemui wartawan, di sela-sela Pencanangan Boyolali Antinarkoba, di Alun-alun Boyolali, Minggu (29/5/2016).
Celah atas sistem hukum itu yang sering dijadikan modus operandi bagi para tersangka dan terpidana hukuman mati untuk tetap mengendalikan peredaran narkoba lewat lembaga permasyarakatan (lapas).
“Dan dia [terpidana] berharap tertangkap lagi oleh BNN atau polisi karena kalau tertangkap lagi, ada upaya hukum kembali pada kasus yang baru itu, akhirnya menghambat proses eksekusinya.”
Tidak hanya soal sistem hukum, Buwas juga menyebut dari 43 jenis narkotika yang terdeteksi beredar di Indonesia, baru 18 jenis narkotika yang sudah diatur pasal hukumnya.
“Lainnya belum bisa kami deteksi. Ini namanya rawan, kalau dikonsumsi masyarakat, maka tidak akan ada sanksi hukumnya. Oleh karena itu, kami sedang bekerja sama dengan Rusia untuk mendeteksi jenis-jenis heroin baru yang belum terdeteksi di laboratorium BNN.”
Dalam Pencanangan Boyolali Antinarkoba, Buwas meminta komitmen masyarakat Boyolali untuk mulai mencegah penggunaan narkotika. Pencanangan serupa telah digelar di Aceh, dan akan berlanjut ke kota-kota lain, seperti Medan, Sulawesi, hingga NTB.
Bupati Boyolali, Seno Samodro, mendukung gerakan perang melawan narkotika. Seno siap bahkan memfasilitasi BNN untuk memiliki kantor di dekat Bandara Adi Soemarmo.
“Di bandara kan sering ada penyelundupan. Kalau ada BNN di dekat bandara maka untuk pencegahan dan penindakannya akan lebih mudah,” ujar Seno.