KARANGANYAR -- Sindikat penipu yang menyasar para kepala desa (kades) di Kabupaten Karanganyar, bergentayangan. Mereka mencatut nama Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi, saat beraksi. Sebelumnya, Sekdes Girilayu, Matesih, Sukatno, sudah menjadi korban sindikat penipu. Uang Rp5 juta miliknya hilang setelah disetor ke nomor rekening yang disebutkan pelaku.
Setelah berhasil melancarkan operasi di Matesih, mereka kembali beraksi di Desa Klodran dan Malangjiwan, Colomadu, Senin (3/12/2012). Modus pelaku yakni menghubungi nomor telepon seluler (ponsel) calon korban (kades). Seperti yang dilakukan pelaku pada Senin pagi terhadap Kades Malangjiwan, Parjoko dan Kades Klodran, Warsito. Pelaku mengaku bernama Didik yang berkapasitas sebagai utusan Sekda Karanganyar. Saat itu pelaku memberitahu kades bahwa Malangjiwan dan Klodran akan mendapatkan bantuan senilai ratusan juta rupiah. Tapi supaya bantuan tersebut benar-benar turun, Parjoko dan Warsito diminta menyetor uang tunai ke nomor rekening.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Pelaku menggunakan nomor ponsel 08218424422 saat menghubungi Parjoko dan Warsito. Hanya saja pelaku belum sempat menyebutkan nominal uang tunai yang harus disetorkan. Begitu juga nomor rekening yang jadi tujuan penyetoran belum diberikan. Beruntung Parjoko dan Warsito segera melaporkan kejadian itu kepada Camat Colomadu, Joko Budi Utomo.
Begitu mendapatkan laporan tersebut, Camat langsung melarang kades mengirimkan uang melalui nomor rekening. Dia memastikan bahwa Didik bukan staf atau utusan Sekda.
“Sebelum ini saya memang sudah sampaikan supaya kades melapor kepada saya bila ada hal seperti ini. Sebab sudah ada sekretaris desa yang jadi korban penipuan dengan modus ini,” ungkap Joko Budi Utomo saat ditemui Esposin, di ruang kerjanya.
Tidak hanya melarang pengiriman uang seperti yang diminta pelaku, Joko Budi mencoba menjebak pelaku penipuan. Caranya dengan meminta kades Klodran dan Malangjiwan untuk bertemu langsung dengan orang yang mengaku bernama Didik, utusan Sekda. Rencananya, camat akan mengajak polisi untuk membekuk Didik saat bertemu dengan kades. Tapi upaya tersebut tidak berhasil lantaran pelaku sudah merasa dicurigai.
“Pelaku memberi nomor ponsel 081282855545 yang menurutnya adalah nomor Sekda Karanganyar. Saat kades saya menghubungi nomor itu dan mengajak bertemu langsung, laki-laki di ujung telepon menolak. Dia lantas membatalkan permintaan penyetoran uang melalui nomor rekening. Saya yakin mereka sindikat penipu,” pungkas Joko Budi geram.
Sekda Karanganyar, Samsi, menyatakan Pemkab Karanganyar tidak pernah memberikan bantuan tanpa prosedur yang jelas.