Esposin, SRAGEN — Harga beras di Sragen mengalami kenaikan yang signifikan akhir-akhir ini. Hal ini disinyalir karena minimnya stok dari petani.
Berdasarkan data yang dihimpun Esposin, di Pasar Bunder Sragen, pada Sabtu (17/2/2024), berbagai jenis beras baik premium ataupun medium mengalami kenaikan sebesar Rp1.000/kilogram (kg).
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Salah satu pedagang beras, Darmilah, menguraikan kenaikan harga beras terjadi sejak sebulan terakhir. Dia mencontohkan harga beras mentik wangi naik menjadi Rp16.500/kg yang awalnya hanya Rp15.500/kg. Untuk beras IR 64 juga mengalami kenaikan dari Rp14.000/kg hingga Rp15.000/kg.
Menurut Darmilah harga gabah dari penebas juga mengalami kenaikan. Darmilah menuturkan satu patok sawah dihargai Rp20 juta hingga Rp21 juta. Darmilah mengaku juga sulit mencari stok beras karena belum musim panen. Mahalnya gabah dari petani dan minimnya stok ini disinyalir menjadi sebab kenaikan harga beras.
Naiknya harga beras ini membuat penjualan di tokonya menurun. Sedikitnya satu ton beras terjual setiap hari saat harga normal. Saat harga naik, dia hanya mampu menjual lima kuintal hingga enam kuintal sehari.
“Pembelinya turun. Kadang-kadang satu ton habis. Kan ini harga melonjak. Kalau pas naik lima kuintal, enam kuintal,” ujar Darmilah.
Omzet yang dia dapat juga mengalami penurunan hingga 40 persen. Bahkan pembeli juga merasa keberatan dan protes karena harga beras yang makin melejit.
Senada penjual beras lainnya, Sulastri, menyebut harga beras sudah tinggi sejak dua pelan lalu. Dia menyebut stok beras di tokonya juga tidak bertambah, karena pengiriman yang telat.
“Naiknya sudah dua pekan yang lalu. Alasannya belum panen, barang belum ada yang masuk. Stoknya enggak ada, enggak ada pengiriman, pengiriman aja telat-telat,” ujar Sulastri.
Dengan naiknya harga beras, banyak pembeli yang beralih ke jenis beras yang lebih murah. Dia menguraikan banyak pembeli yang mencari beras IR 64 medium seharga Rp15.200/kg yang awalnya Rp14.800/kg. Untuk beras premium bisa mencapai Rp16.000/kg yang sebelumnya hanya Rp15.000/kg.
Warga Kelurahan Kroyo, Karangmalang, Sandi, 74, menyatakan membeli beras premium 15 kg seharga Rp18.000/kg. Menurut dia harga beras terus naik. Dia mengaku dulu sempat membeli beras seharga Rp13.000/kg dan tidak pernah terjadi penurunan harga hingga sekarang.
“Ya gimana apa adanya terpaksa beli,“ terang Sandi.
Warga Mojokerto, Kedawung, Sri Sumarsi, 46, mengeluhkan hal serupa. Walaupun harga beras naik, dia mengaku tidak mengurangi jumlah pembelian yaitu 10 kg.
“Kalau keberatan? Keberatan sebenarnya, kan biasanya uangnya cukup untuk beli beras dan lain lain, sekarang untuk beras saja,” terangnya.