Esposin, SOLO – Kasus murid silet guru di SMK Muhammadiyah 1 Solo, Kamis (5/12/2013) menjadi keprihatinan banyak pihak. Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Moordiningsih, mengungkapkan jangan langsung menyalahkan pada siswanya, tetapi harus dilihat kasusnya.
Sekolah, lanjutnya, harus memiliki pola interaksi yang sama seperti halnya rumah. Jangan berbeda sehingga sekolah tak hanya melakukan transfer ilmu saja tetapi karakter.” Ada peran guru untuk jadi model,” ujarnya ketika dihubungi Esposin, Kamis.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Perihal adanya rencana beberapa guru mogok mengajar bila anak tak dikeluarkan, lanjutnya, hal ini butuh penyikapan dari pihak yang mampu memediatori semisal Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS). Anak juga membutuhkan pendampingan psikolog.
“Bagaimanapun yang sudah diperbuat, bila anak mendapatkan perlakuan, kebaikan, tekanan dibersihkan, dan muncul kesadaran dari personal maka dia dapat diperbaiki dan berubah. Saya kira bila diperlukan DPKS dapat dilibatkan,” ujarnya.