Esposin, SUKOHARJO-Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo menyiapkan ratusan lokasi Salat Iduladha 1445 H yang tersebar di 12 kecamatan. Warga Muhammadiyah diminta untuk menghormati dan menghargai perbedaaan dalam menunaikan Salat Iduladha.
Ketua PDM Sukoharjo Djumari mengatakan jumlah lokasi penyelenggaraan Salat Iduladha tak berbeda jauh dibanding Salat Idulfitri 1445 H. Penyelenggaraan Salat Iduladha dilakukan oleh pengurus daerah, pengurus cabang, maupun pengurus ranting. Mereka bakal dibantu oleh pemuda Muhammadiyah yang tersebar di 167 desa/kelurahan.
Promosi Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Best Private Bank for HNWIs
“Salat Iduladha dilaksanakan pada Senin [17/6/2024] pagi. Khusus di wilayah Sukoharjo, nanti dipusatkan di Alun-alun Satya Negara yang diperkirakan diikuti ribuan umat muslim,” kata dia, saat dihubungi Espos.id, Sabtu (15/6/2024).
Menurut Djumari, pengurus PDM Sukoharjo telah menetapkan imam dan khatib di masing-masing lokasi Salat Iduladha. Selain itu, pengurus ranting juga telah memastikan persiapan Salat Iduladha seperti sarana dan prasana seperti sound system atau pengeras suara. Selain itu, mereka telah membersihkan lokasi Salat Iduladha di lapangan atau ruang terbuka.
Pengurus ranting juga telah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan setempat untuk mengatur parkir kendaraan bermotor dan arus lalu lintas saat pelaksanaan Salat Iduladha. “Kami juga mendata jumlah hewan kurban. Masih dalam proses pendataan masing-masing kecamatan,” ujar dia.
Djumari berpesan agar warga Muhammadiyah menghormati dan menghargai umat muslim yang menunaikan Salat Iduladha pada Minggu (16/6/2024) pagi. Perbedaaan itu hal lumrah yang sering terjadi di Tanah Air. Jangan sampai perbedaan itu menimbulkan perpecahan dan kegaduhan.
Justru, lanjut Djumari, perbedaaan itu semestinya disikapi sebagai keberkahan di tengah keberagaman bangsa Indonesia. “Ya saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain. [Perbedaan] Hal yang lumrah sehingga tak perlu dibesar-besarkan. Kita harus menjaga toleransi di tengah keberagaman,” urai dia.