Esposin, BOYOLALI -- Dinas perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Boyolali mengungkapkan penyempitan jalan, dan kondisi lingkungan di dekat pasar berpotensi menjadi titik rawan kemacetan pada arus mudik dan balik Lebaran mendatang. Beberapa lokasi penyempitan jalan terutama di 6 jembatan di Jalan raya Solo-Semarang.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kabid Lalu lintas dan Angkutan Dishubkominfo Boyolali, Sigit Harimulyo, saat ditemui Esposin di kantornya, Selasa (23/7/2013), mengatakan ada beberapa titik kemacetan pada jalur lintasan arus mudik dan balik di Kabupaten Boyolali. Di sepanjang Jalan Raya Solo-Semarang misalnya banyak penyempitan jalan mendekati jembatan Penggung, Jembatan Pule, Jembatan Kenteng, Jembatan Prof. Suharso, Jembatan Tanduk, dan Jembatan Bangkalan.
“Potensi kemacetan di sepanjang Jalan raya Solo-Semarang memang disebabkan faktor kondisi jalan yang menyempit memasuki jembatan,” ujar dia.
Kondisi lingkungan, lanjut dia, juga menyumbangkan potensi kerawanan karena lingkungan seperti Pasar Sruwen, Pasar Ampel, Pasar Sungingan, Pasar Boyolali, dan Pasar Bangak berpotensi menghambat lalu lintas bila terjadi pasar tumpah.
“Kami juga mewaspadai kemacetan di jalur alternatif di Kecamatan Karanggede, karena pernah terjadi karena pemecahan arus kemacetan di Semarang dan Salatiga, semua kendaraan masuk jalur alternatif Karanggede yang berakibat kemacetan panjang,” terang dia.
Sementara untuk menghindari kemacetan, pihaknya sudah memperbaiki dan memfungsikan rambu-rambu baik dalam kota maupun luar kota, memasang rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ) untuk meminimalisir masyarakat yang tersesat.