Esposin, SOLO -- Mosaik mirip salib di Jl Jenderal Sudirman (Jensud) Solo menimbulkan polemik. Mosaik mirip salib Jensud Solo itu akhirnya dicat ulang, Jumat (19/1/2019). Polemik mosaik Jensud Solo memantik keprihatinan sejumlah warga.
Mereka menggelar aksi pada Sabtu (19/1/2019) siang dengan berjalan kaki membawa kertas bertuliskan pesan damai dari Gladak hingga Balaikota Solo.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Aksi itu dimotori Kopral Kepala (Purn) Partika Subagyo Lelono yang akrab disapa Kopral Bagyo. Bagyo bersama belasan orang berjalan kaki dari Bundaran Gladak ke Balaikota Solo sembari membentangkan kertas bertuliskan pesan seperti; Jaga Kerukunan Umat Solo, Indonesia Cinta Damai.
Ada juga pesan Bhineka Tunggal Ika Jangan Tercerai Berai Gara-Gara Pilpres. Setiba di depan Balikota, Kopral Kepala (Purn) Partika Subagyo Lelono berjalan mengelilingi Tugu Pemandengan. Aksi itu mendapat perhatian masyarakat sekitar.
Kepada Esposin, purnawirawan TNI yang sempat bertugas di Denpom IV/4 Solo itu menyatakan aksinya merupakan bentuk kepedulian terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan sampai bangsa terpecah belah.
“Kedepankan pikiran jernih dan persatuan bangsa. Jangan sampai kita terpecah-pecah hanya karena beda pendapat dan pilihan. Soal mosaik di Jl. Jendral Sudirman, sikapi dengan bijak. Masak salib dibiarkan diinjak-injak di jalan raya,” ujar dia.