Esposin, SOLO -- Pasar Panggungrejo, Jebres, Solo, kini kondisinya sepi. Semua kios tertutup rapat, kecuali lapak penjahit, minuman air minum, dan rental Playstation.
Kondisi bangunan pasar itu ada yang retak dan tampak tidak terawat. Kondisi sepi pasar yang dibangun pada era Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) itu cukup memprihatinkan mengingat lokasinya yang berada di tengah keramaian.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Pasar itu berada tak jauh dari kampus UNS Solo, Solo Technopark, Kantor Kecamatan Jebres, dan kawasan indekos mahasiswa yang ramai.
Baca Juga: 25 Los/Kios Ber-SHP di Pasar Panggungrejo Dicabut
Salah satu penjahit di Pasar Panggungrejo, Jebres, Solo, Faisal, 50, menjelaskan kios-kios tutup sebab awal Ramadan dan Minggu. Kondisi pasar lebih baik saat sebelum pandemi Covid-19.
“Mayoritas yang membeli di sini mahasiswa. Otomatis pandemi membuat sepi kurang ramai,” katanya. Ia mengatakan sejumlah usaha fotokopi berpindah tempat ke lapak di tepi jalan yang lebih strategis.
Munculnya berbagai usaha di sekitar/tepi jalan membuat Pasar Panggungrejo, Jebres, Solo, kian sepi. Pedagang lain, Aji, 25 mengatakan usaha yang berjalan hanya usaha yang bisa dipasarkan secara daring, antara lain usaha air minum miliknya.
Baca Juga: Bakal Dijadikan Pusat Kuliner, Pedagang Pasar Panggungrejo Siap
Ia melayani pengantaran sampai ke rumah pelanggan. “Sementara misalkan untuk diramaikan belum bisa kondisinya lagi pandemi,” jelasnya.
Salah satu tokoh masyarakat Jebres, Antonius Joko Prasetyo, mengatakan Pasar Panggungrejo dibangun untuk menata pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kampus. Ia menduga kondisi pasar sepi karena kurang promosi dan pengguna jalan tak menyadari ada pasar di lokasi tersebut.
Pusat Buku Bekas
“Pasar bisa dicek kembali kenapa pada tutup atau didata lagi kok enggak buka. Apakah tidak ada modal atau kios hanya untuk duwen-duwen [dimiliki tanpa digunakan untuk usaha],” paparnya.Baca Juga: Tim gabungan kosongkan 23 kios Pasar Panggungrejo
Ia menjelaskan Pasar Panggungrejo, Jebres, Solo, harus difungsikan sesuai tujuan awal yaitu untuk membuka usaha. Sementara warga Jebres tidak bisa memakai pasar untuk kegiatan lain di pasar karena kios dimiliki warga yang memegang surat hak penempatan.
Berdasarkan laman resmi Pemkot Solo surakarta.go.id, Pasar Panggungrejo dibangun dengan 211 kios di lahan seluas 1.300 meter persegi. Pemkot Solo meresmikan penggunaan pasar 29 Desember 2009.
Baca Juga: Pedagang Pasar Panggungrejo desak pindah kios
Selain untuk tempat usaha eks PKL di sekitar kampus UNS, Pasar Panggungrejo diproyeksikan sebagai pusat perdagangan buku-buku bekas.
Seperti halnya pasar Klithikan Notoharjo, PKL yang bersedia dipindahkan ke pasar ini juga tidak dipungut biaya kecuali membayar retribusi pasar sebagaimana layaknya pedagang di pasar tradisional lainya.