Esposin, SRAGEN — Sebanyak 100 liter minyak goreng kemasan satu literan ludes dalam waktu 30 menit lantaran menjadi rebutan emak-emak di Warung Berkah, Taman Asri, Kelurahan Kroyo, Karangmalang, Sragen, Jumat (25/2/2022). Minyak goreng tersebut dibagikan gratis kepada tukang becak dan sisanya dijual dengan harga Rp15.000/liter padahal kulakannya Rp20.000/liter.
Inisasi bagi-bagi minyak goreng itu muncul dari Ketua DPC Partai Demokrat Sragen Budiono Rahmadi yang juga hadir dalam pembagian minyak goreng kemasan itu. Budiono menyerahkan minyak goreng secara simbolis kepada perwakilan tukang becak.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
“Stoknya terbatas. Kalau dibagikan semua tidak cukup. Oleh karenanya berapa pun ada sedekah bersama untuk Kampung Taman Asri. Maunya dijual dengan harga Rp13.000/liter. Kalau kemudian dinaikkan jadi Rp15.000/liter tidak apa-apa. Mencari minyak goreng itu memang susah. Kami mencari kemana-mana harganya tinggi. Saya beli satu kardus itu Rp250.000 berisi 12 liter. Artinya, kulakannya Rp20.000 liter,” ujar Direktur Kampung Taman Asri Mandiri, Eko Wijiyono, saat berbincang dengan Esposin, Jumat pagi.
Baca juga: Cairkan Bantuan, Penerima BPNT Sragen Disarankan Vaksin Covid-19 Dulu
Para emak-emak berebut membeli minyak goreng kemasan itu meskipun harganya Rp15.000/liter. Bahkan tak sedikit ibu-ibu yang ingin membeli lebih dari satu. Seorang nenek-nenek, Sukiyem, 66, ingin membeli dua botol minyak goreng kemasan itu.
Jaring Pengaman
Ia mengulurkan uang Rp50.000 kepada pengelola Warung Berkah tetapi hanya mendapatkan satu liter minyak goreng. Ia tak boleh membeli minyak goreng itu lebih dari satu liter minyak goreng.“Tidak boleh membeli dua liter. Bolehnya hanya beli satu liter saja. Ini saya beli dengan harga Rp15.000/liter. Sekarang mencari minyak goreng sulit. Saya mencari ke toko atau warung-warung terdekat sudah tidak ada. Saya jarang ke pasar. Kebetulan ada yang memberitahu ada yang jual minyak goreng murah makanya saya datang ke sini,” ujar Sukeyem, warga Karangtengah, Sragen Kota, saat berbincang dengan Esposin.
Baca juga: Titik 0 Km Kabupaten Sragen Diduga Pernah Dipindah
Budiono Rahmadi yang juga pengusaha sukses di Sragen itu menyampaikan sebanyak 100 liter yang disiapkan. Budiono mengatakan sebenarnya minyak goreng itu dibagikan kepada tukang becak semua. Dia melanjutkan oleh pengelola Warung Berkah sebagian minyak goreng itu diberikan dengan menebus harga murah.
“Kami membantu jaring pengaman saja di saat sulitnya mencari minyak goreng di Sragen. Kami memberikan kepada mereka yang terdampak ekonomi di saat pandemi. Kami memberikan kepada para tukang becak yang merupakan representasi ekonomi kecil,” ujarnya.
Dia mengatakan untuk mengatasi persoalan minyak goreng ini harus tahu akar permasalahannya. Dia mencurigai adanya indikasi permainan kartel minyak goreng sehingga ketersediaan barangnya terbatas. “Mestinya para intelijen itu harus bisa mendeteksi adanya dugaan permainan kartel minyak ini. Kalau ada penimbunan harus disikat,” ujarnya.
Baca juga: Luas Ruang Terbuka Hijau di Perkotaan Sragen Belum Penuhi Ketentuan