Esposin, BOYOLALI -- Ratusan kolam lele di kawasan minapolitan Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, vakum dari aktivitas budidaya. Krisis air dan kesulitan mendapatkan benih disebut-sebut petani sebagai penyebabnya.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Berdasarkan pantauan Esposin, Jumat (11/10/2013), kolam-kolam lele yang berada di sekitar Kantor Desa Tanjungsari itu sepi aktivitas petani. Mayoritas kolam dari total 418 lokasi, dibiarkan mongering tanpa air.
“Sudah dua bulan, faktor utama tak ada air. Karena air saluran dipergunakan petani,” terang salah satu petani budidaya lele di sana, Paiman, kepada Esposin di sela-sela membersihkan kotoran di dasar sebuah kolam.
Seperti diketahui, 418 kolam di sana diberdayakan 12 kelompok tani. Salah satu ketua kelompok tani, Ery Wahyudi, mengakui lebih dari 75 persen kolam di minapolitan itu dianggurkan.
“Sirkulasi air untuk budidaya lele kan butuh berkelanjutan, jika kondisi seperti ini ya mending berhenti dulu sekalian,” kata Ery saat ditemui Esposin di kediamannya.
Selain kesulitan air, lanjut dia, petani pun merasakan kesulitan mencari benih lele. Benih lele yang biasa didapat dari Kediri diterangkannya tak bisa memasok kebutuhan petani di Tanjungsari.
“Kebutuhan di sini 60.000 ekor/pekan. Ketersediaan benih dari Kediri belum lama ini hanya 40.000/dua pekan, ini jauh untuk mencukupi kebutuhan,” tambahnya.
Dia mengaku tak hanya membangun jaringan di Kediri untuk penyediaan bibit. Diakuinya bibit lokal ada namun belum bisa diandalkan secara kuantitasnya.
Selain sulit didapat, lanjut dia, benih lele pun mengalami kenaikan harga.
“Yang biasa dipergunakan ukuran enam, sebelumnya kami dapat dengan harga Rp105 hingga Rp110/ekor, sekarang tembus Rp150-Rp160/ekor,” ujar Ery.
Kenaikan harga juga diterangkannya terjadi di penyediaan pakan.
“Untuk pakan naik dari Rp7.900/kg menjadi Rp8.700/kg,” bebernya.
Sebagai informasi, budidaya di kawasan minapolitan itu dibangun dengan bantuan program usaha minapolitan perdesaan (PUMP) senilai Rp1,2 miliar. Sementara juga digelontor sejumlah bantuan bernilai miliaran rupiah untuk sejumlah prasarana pendukung.