Esposin, WONOGIRI -- Munculnya produk Mi Ayam Instan di Wonogiri tidak bertujuan melemahkan pasaran Mi Ayam tradisional.
Mi Ayam Instan di Wonogiri itu bernama Mi Ayam Instan Wonogiren. Salah satu pelopornya, Andhi Prasetyo, mengatakan, strategi pemasaran agar Mi Ayam Instan tidak melemahkan Mi Ayam pada umumnya terletak pada harga dan target konsumen.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Sssttt... Ini Rahasia Giman Si Pria Ngawi Pindahkan Rumah Sendirian dalam Sekejap di Tengah Malam
Satu bungkus Mi Ayam Instan dijual dengan harga Rp7.500 hingga Rp8.000. Selain itu, target atau sasaran konsumen ditujukan kepada masyarakat menengah dan menengah ke atas.
Saat awal dibuka, konsumen justru didominasi oleh warga Wonogiri yang ada diperantauan. Dan rata-rata, orang yang memesan itu beralamat di apartemen dan komplek perumahan. Hal itu menunjukkan bahwa target pasaran yang dituju sesuai.
Ngaku Punya Kekuatan Spiritual, Warga Ngawi Memindahkan Rumah Sendirian dalam Waktu 1,5 jam
Ia mengatakan, selain warga tidak mengkonsumsi Mi Instan terus-menerus, salah satu tujuan dibuatnya Mi Ayam Instan yakni memfasilitasi perantau ketika mereka kangen atau rindu dengan Mi Ayam khas Wonogiri.
"Konsumen dari perantau cukup banyak, terlebih saat pandemi ini. Mereka tidak bisa pulang dan mungkin kangen dengan mi ayam Wonogiri," kata dia saat ditemui Esposin di ruang kerjanya, Kamis (9/7/2020).
Waspada Gunung Merapi Menggembung, Jumlah Penduduk Lereng Merapi Didata Ulang
Tri Kuncoro, yang juga termasuk pelopor Mi Ayam Instan, mengatakan awalnya mereka hanya bisa memproduksi 100 pak per-hari. Tetapi saat ini bisa memproduksi 500 pak setiap harinya. Satu karton diisi 20 pak mi.
"Permintaan konsumen semakin meningkat. Kami akan membeli mesin pembuat mi lagi agar bisa memproduksi lebih banyak," jelas Tri.
4 Siswa SMP di Sragen Ini Ciptakan Hand Sanitizer Otomatis, Kalau Pakai Nggak Perlu Disentuh