Esposin, SRAGEN — Hujan mulai mengguyur sejumlah wilayah di Soloraya, termasuk di Sragen. Meski demikian, sebagian wilayah di empat kecamatan di Sragen masih mengalami krisis air bersih. Empat kecamatan itu yakni Jenar, Miri, Sumberlawang, dan Tangen.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen masih menyuplai air bersih ke wilayah di empat kecamatan tersebut masih masih mengalami kekeringan.
Promosi Dorong Pariwisata Hijau Mandalika, BRI Ajak Pembalap MotoGP Tanam Pohon
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sragen, Danang Hermawan, menjelaskan penyaluran air bersih masih berlangsung. Tetapi intensitasnya mulai dikurangi menjadi dua sampai tiga hari sekali per wilayah.
“Sudah terjadi hujan, tetapi istilahnya airnya belum nyumber [keluar]. Di sumur-sumur warga itu belum ada airnya,” kata dia, Kamis (3/11/2021).
Baca Juga: Warga Kedawung Temukan 7 Mata Uang Belanda di Makam Mbah Bendrong Geni
Dia memprediksi penyaluran air bersih akan dilakukan sampai akhir November 2021 sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengenai musim hujan di Sragen.Menurut Danang, tidak semua desa di empat kecamatan itu mengalami kekeringan. Ada yang sumber airnya mulai terisi. Sementara instansi yang menyalurkan air bersih tidak cuma BPBD Sragen. Ada juga dari PMI Sragen, dan perusahaan swata melalui corporate social responsibility (CSR).
Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Agus Cahyono, menjelaskan Pemerintah Kabupaten Sragen menganggarkan 500 tangki penyaluran air bersih pada 2021. Sampai kemarin baru menyalurkan sekitar 100 tangki. Wilayah yang mengalami kekeringan pada musim kemarau 2021 tidak sebanyak pada 2020.
Baca Juga: Misteri Permakaman Mbah Bendrong Geni, Tak Ada Nisan dari Batu