Sisi utara masjid menjadi pusat rangkaian kegiatan Iftar & Festival Ramadan sore ini meliputi buka bersama, bincang berkah Ramadan bertema Spiritual dan Lingkungan: Air sebagai Penghubung”, festival yang diramaikan oleh grup hadrah Kanzus Sholawat Putri dan tari sufi.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Pantauan Esposin, jamaah mulai berdatangan sejak 16.00 WIB. Sementara pukul 16.30 WIB, jamaah mulai merapat ke dalam Masjid Sheikh Zayed. Tak lain mereka juga menunggu agenda iftar bersama. Meski hujan turun sejak pukul 16.20 WIB, tak menyurutkan semangat jamaah. Hal itu tampak di area tenda luar masjid dan selasar masjid yang tetap dipenuhi jamaah yang ingin berbuka bersama.
Menu ayam goreng, tahu dan tempe bacem, mi, dan sambal untuk jamaah diracik dalam kotak makanan. Jumlahnya sekitar 7.000-an porsi.
Ada pun minumnya air mineral Aqua 600 ml yang sedari sore sudah ditata rapi di sepanjang selasar masjid. Sehingga ketika jamaah datang, mereka langsung mendapat minuman. Sementara makanan dibagikan saat jelang azan magrib.
Meski merupakan Ramadan kedua di Masjid Sheikh Zayed, momentum buka bersama ribuan jamaah rupanya menjadi pengalaman perdana bagi sebagian jamaah. Misalnya jamaah asal Yogyakarta, Ica, 30.
Mahasiswa pascasarjana asal Jakarta itu mulanya ke Solo hanya untuk main ke beberapa destinasi. Ia menuju Solo bersama dua temannya dengan kereta komuter dari Yogyakarta. Ada pun Masjid Sheikh Zayed, menjadi destinasi terakhir yang ia masukkan dalam jadwal trip hari ini.
“Ini baru kali pertama buka bersama di Masjid Sheikh Zayed. Pengin mampir saja awalnya,” kata Ica saat diwawancara Esposin, Selasa (26/3/2024) sore.
Ica menilai makanan yang disediakan Masjid Sheikh Zayed lumayan mewah bagi mahasiswa sekaligus warga indekos sepertinya. Sebab biasanya, ia hanya berbuka dengan nasi sayur dan gorengan.
“Di kos jarang buka bersama, jadi ini oke lah,” lanjut dia.
Hal yang sama juga dirasakan mahasiswa asal Solo, Miyya, 21. Meski hanya tinggal di daerah Laweyan Solo, ini merupakan kali pertama Miyya dan dua temannya ikut berbuka bersama di Masjid Sheikh Zayed. Pengalaman perdana itu juga diwarnai dengan war atau rebutan takjil yang disediakan oleh panitia di depan tenda Masjid Sheikh Zayed.
“Senang, seru kayak harus berkompetisi bareng ibu-ibu,” kata Miyya dengan tertawa.
Padahal, gerimis masih turun saat suasana berebut (war) takjil Sehingga jamaah pun harus hati-hati. Tapi bagi Miyya dan jamaah lain, mereka tetap antusias mengantre takjil meski satu jamaah hanya bisa mengambil satu takjil. Ada kolak pisang, ubi, agar-agar dan lainnya.