Esposin, KLATEN -- Warga Desa Dlimas, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, menggelar Grebeg Sura di desa setempat mulai, Jumat (12/8/2022). Warga Dlimas mengikuti kegiatan tersebut secara antusias.
Grebeg Sura menjadi tradisi di Desa Dlimas sejak zaman dahulu. Grebeg Sura biasa digelar setiap Jumat Kliwon atau Jumat Wage.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
"Sejak saya lahir, 1960, Grebe Sura sudah ada. Pelaksanaan Grebeg Sura selain Jumat tak bisa dilakukan karena tak sesuai dengan hitungan," kata penyelenggara Grebeg Sura Dlimas, Kecamatan Ceper, Pamungkas Huda Wanto, kepada Esposin, Jumat.
Grebeg Sura merupakan wujud rasa syukur warga Dlimas terhadap berkat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Grebeg Sura digelar dua hari dua malam dengan upacara adat rayahan di siang hari. Sepanjang Grebeg Sura juga dilakukan dia dengan tiga agama, yakni Islam, Katolik, Hindu.
"Jumat, (12/8/2022) pukul 21.00 WIB digelar wayang orang dengan lakon Pandu Pragulamanik. Sabtu (13/8/2022) pukul 21.00 WIB digelar pagelaran ketoprak dengan lakon Sri Hening di Gedung Serbaguna Tanjugsari Desa Dlimas," katanya.
Baca Juga: 23 Grup Ikuti Festival Gejog Lesung di Baran Klaten, Begini Keseruannya
Salah seorang warga Dlimas, Nova, mengaku senang dengan kegiatan Grebeg Sura tersebut. Dalam dua tahun terakhir, kegiatan tersebut ditiadakan karena pandemi Covid-19.
"Masyarakat tumpah ruah menyambut acara desa ini. Acara ini juga akan dilakukan selama dua hari dengan penampilan acara wayang orang dan ketoprak dan yang mengisi acara adalah warga sini sendiri," katanya.
Wisatawan asal Nganjuk, Adi, mengapresiasi kegiatan yang didukung Pemkab Klaten tersebut.
Baca Juga: Situs Pekuburan Megalitikum dan Kampung Kuno Pringgoloyo Klaten
"Bisa nguri-uri budaya leluhur Jawa agar nantinya anak cucu dapat guyub rukun seperti ini," katanya.