Esposin, SOLO — Kreasi Anak Sekolah Solo (Kreasso) 2024 yang digelar di Convention Hall Terminal Terminal Tirtonadi Kota Solo, Selasa-Rabu (17-18/9/2024) menjadi wadah bagi siswa di Kota Solo untuk belajar, berkreasi, dan berekspresi.
Ada 40 siswa aktif terlibat sebagai panitia acara dan ratusan siswa lain yang menampilkan performing arts.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Dalam pembukaan Kraso 2024 pada hari pertama, Selasa (17/9/2024) sejumlah sekolah secara bergiliran menampilkan kreativitas dalam bidang seni.
Salah satunya dibuka dengan penampilan para siswa SMPN 1 Solo yang memadukan musik tradisi dan musik modern.
Kelompok penabuh gamelan dari SMPN 1 Solo memainkan gamelan. Setelah itu muncul sejumlah penari perempuan dan laki-laki.
Penari perempuan berpakaian kemben dan jarik putih dengan motif batik. Sedangkan penari laki-laki mengenakan kain dan topeng di wajahnya.
Setelah itu giliran tiga siswa maju menyanyikan lagu Indonesia Jaya karya Harvey Malaiholo. Kini grup orkes SMPN 1 Solo mengiringi.
Penampilan mereka semakin meriah ketika para penari yang membawa payung ikut menjadi latar.
Harmoni yang dihasilkan menjadi unik ketika para pemain orkes dan gamelan bermain bersama.
Nada diatonis dari komposisi musik orkes dan nada pentatonis yang dihasilkan dari gamelan melebur sehingga menghasilkan harmoni.
Kali ii lagu yang dibawakan adalah Zamrud Khatulistiwa dipopulerkan oleh Chrisye.
Di lagu terakhir ini. Para siswa juga menampilkan peragaan busana. Sejumlah siswa mengenakan busana motif batik dengan konsep modern.
Kemudian semua penampil termasuk temu undangan naik ke atas panggun melakukan flashmob.
Penampilan tersebut menjadi salah satu pembuka Kreasso yang sudah diadakan setiap tahun sejak 2010. Tidak hanya itu, sekolah lain di Kota Solo juga turut menampilkan ekspresi seni terbaik mereka.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta mengatakan total ada 93 performing art dan 22 expo dari sekolah di Kota Solo.
“Yang terlebih ada dari sekolah negeri dan swasta di Kota Surakarta, baik dari PAUD sampai jenjang SMA/SMK. Sebetulnya yang mendaftar ratusan, tapi yang terfasilitasi tahun ini 93 performing art dan 22 expo,” kata dia kepada Esposin di sela-sela acara, Selasa (17/9/2024)
Dian mengatakan beberapa performing arts persembahan para siswa seperti tari, vokal, karawitan, pantomim, pencak silat, drama, peragaan busana, sampai orkestra.
Dia mengatakan performing art tersebut, sekaligus menjadi tujuan utama Kreasso yakni memfasilitasi kreativitas, bakat, dan potensi para siswa.
“Kegiatan kreasso adalah pestanya pelajar, dari siswa, oleh siswa dan untuk siswa. Kreasso yang difasilitasi Dinas Pendidikan bisa menjadi tempat menunjukkan eksistensi positif dan mengembangkan potensi pelajar. Kreasso adalah ajang kreatifitas dari, oleh dan untuk pelajar Solo,” kata dia.
Acara yang mengusung tema Generasi Hebat, Kreatif, Tangguh dan Bersahabat Menuju Indonesia Emas itu juga melibatkan siswa SMP, SMA/SMK dan Forum Anak Surakarta menjadi bagian dari panitia.
Koordinator Kreasso 2024, Anik Indriyani mengatakan total terdapat 40 peniatia dari siswa.
Mereka turut menyusun seluruh rundown acara, melakukan seleksi untuk performing arts, sampai hal teknis lain. Dia mengatakan keterlibatan para siswa lebih banyak jika dibandingkan tahun lalu.
‘Tujuannya agar mereka belajar dan tahu ternyata menyusun suatu program atau acara itu tidak muda. Banyak halangan dan rintangan. Mereka harus tangguh dalam menghadapi itu. Jadi anak-anak diajari menyusun sebuah event. Itu pengalaman berharga bagi mereka,” kata dia.
Salah satu panitia dari SMPN 20 Solo, Umanis Sukra Prabawani, 14, mengaku senang diberikan kesempatan terlibat sebagai panitia Kreasso 2024.
Umanis mendapatkan pengalaman mengelola event skala besar seperti Kreasso.
“Senang karena dapat pengalaman yang sebelumnya belum pernah didapat. Meislanya bisa ketemu teman-teman dari berbagai sekolah. Dari sini juga belajar mengadakan event itu bagaimana, ternyata tidak gampang,” kata dia.
Siswa kelas 9 itu dipercaya untuk menjadi Liaison Officer (LO). Sebagai LO dirinya juga belajar untuk berkoordinasi dengan banyak orang.
Meski mengaku capai, namun rasa capai itu terbayar dengan pengalaman mengelola event yang dia dapat.