Esposin, SRAGEN -- Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan bantuan sosial (bansos) nontunai Program Keluarga Harapan (PKH) tahap IV tahun 2017 kepada 500 penerima manfaat di Kabupaten Sragen, Rabu (8/11/2017). Penerima PKH berasal dari Kecamatan Kalijambe dan Masaran.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Penyerahan bantuan dilakukan di Balai Desa Jetiskarangpung, Kalijambe, pukul 11.00 WIB. Hadir dalam kegiatan itu Sekjend Kemensos, Harry Soeratin; Kepala Dinsos Jateng, Nurhadi; serta Pimpinan Cabang BNI Surakarta, Agus Triyono. Tidak ketinggalan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, beserta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Sragen.
"Kegiatan hari ini adalah kick off untuk penyaluran bansos PKH tahap IV yang dimulai bulan November. Pada hari yang sama berbagai daerah di Tanah Air menyalurkan bantuan ini. Dalam tiga pekan harus tuntas,” ujar Mensos.
Dia menjelaskan sejak awal digulirkan hingga saat ini sudah ada enam juta keluarga penerima manfaat PKH. Kemensos menargetkan penambahan keluarga penerima manfaat tahun depan menjadi 10 juta keluarga.
Sedangkan besaran bansos PKH tahun depan tidak ditambah. “Nilainya sama dengan yang sekarang berjalan Rp1.890.000. Bantuan ini dicairkan dalam empat tahap. Tahap I hingga III Rp500.000, tahap IV Rp390.000,” terang dia.
Khofifah menjelaskan penyaluran bansos PKH dilakukan melalui bank-bank yang ditunjuk pemerintah, seperti Bank Nasional Indonesia (BNI). Pemberian bansos PKH bertujuan untuk penguatan ekonomi keluarga.
“Saya dan tim sudah perhitungkan agar penyaluran PKH tahap IV bareng dengan agenda Pak Jokowi mantu. Rasanya Pak Jokowi sudah dengan hitung-hitungan yang matang memilih hari ini untuk menikahkan anaknya,” kata dia.
Sedangkan Pimpinan Cabang BNI Surakarta, Agus Triyono, dalam paparannya menjelaskan penyaluran bansos PKH dilakukan dengan kartu multifungsi. Kartu bernama e Wallet itu dapat menyimpan data penyaluran PKH.
“Dengan jaringan yang luas diharapkan dapat mengakomodasi penyaluran bansos PKH. Untuk monitoring ada sistem dashboard online. Pengembangan sistem ini bisa untuk bantuan subsidi pupuk atau elpiji,” urai dia.