Esposin, BOYOLALI – Sebanyak 34 anggota polisi cilik dari SDN 3 Boyolali tampil dalam peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Alun-Alun Kidul Boyolali, Jumat (25/11/2022).
Penampilan mereka disambut tepuk tangan meriah oleh Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta para guru-murid yang hadir dalam peringatan tersebut.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Mulai dari gerakan baris berbaris, hingga variasi gerakan 12 pengaturan lalu lintas yang diiringi lagu Ndarboy Genk berjudul Koyo Jogja Istimewa mereka peragakan.
Penampilan mereka sekitar 20 menit sebelum dimulainya upacara tersebut ternyata disebutkan pula Bupati Said dalam sambutan kegiatan.
“Hadir anak-anak kita para polisi cilik dalam baris berbaris dan menari. Dengan langkah tegapnya menunjukkan bahwa semangat membangun Kabupaten Boyolali bersama bupati adalah semangat Boyolali metal,” jelasnya dalam sambutan.
Baca juga: Hari Guru Nasional: Cerita Bupati Boyolali Lahir dan Besar dari Keluarga GuruSalah satu guru asal SDN Drajidan Musuk, M. Juniawan Budi Nugroho, mengaku terkesima dengan penampilan polisi seusia anak didiknya.
Ia mengatakan gerakan baris berbaris yang dilakukan siswa SDN 3 Boyolali tersebut sangat bagus dan dikombinasikan dengan gerakan tarian modern yang membuat variasinya tak monoton.
Ia menilai adanya penampilan polisi cilik di depan para guru tentunya akan membuat banyak sekolah ingin memiliki kegiatan serupa, termasuk dirinya.
“Selain itu, kegiatan ekstra seperti itu juga dapat menumbuhkan kedisiplinan kepada siswa dan bisa mengajarkan tanggung jawab terhadap diri siswa,” jelasnya.
Sementara itu, Kanit Kamsel Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo, mengungkapkan penampilan polisi cilik dalam HUT PGRI dan Hari Guru Nasional memiliki tujuan tersendiri.
Baca juga: Rayakan Hari Guru, Jajaran Polisi Sukoharjo Kunjungi SekolahIa mengatakan tujuan tersebut agar polisi cilik dapat dikenal oleh para guru yang hadir dan nantinya dapat ditiru.
“Ternyata potensi anak-anak belajar pengetahuan dalam bidang lalu lintas dan baris berbaris ternyata bisa sepanjang mau menyentuh dan membina,” ujar dia.
Ia menginformasikan ada 34 siswa SDN 3 Boyolali yang tampil pada hari adalah gabungan dari ekstrakurikuler polisi cilik mulai dari kelas IV, V, dan VI.
Budi juga menyampaikan anak-anak SDN 3 Boyolali sangat cepat menghafal gerakan. Untuk satu koreografi, hanya dihafalkan dalam empat hingga lima kali latihan.
“Kami dari Polres Boyolali masuk ke sekolah karena anak-anak memang perlu pembelajaran tentang lalu lintas sejak dini. Sehingga, harapan kami, anak-anak mulai dini tertib berlalu lintas. Sehingga, kelak dia dewasa akan paham dan bisa menurunkan laka lantas atau pelanggaran,” kata dia.
Baca juga: Link Twibbon Hari Guru Nasional 25 November 2022Lebih lanjut, Budi mempersilakan bagi sekolah yang ingin siswa-siswanya dibina menjadi polisi cilik bisa mengajukan permohonan kepada Kapolres Boyolali yang nantinya akan tujukan ke Satlantas Polres Boyolali.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin melatih dan akan menggandeng pihak lain seperti koreografer,” kata dia.