Esposin, SOLO—Relawan Bolone Mase menggagas penguatan ekonomi masyarakat melalui program Angkringan Bolonemase. Tidak main-main, pada tahapan awal, akan dibuka 10.000 titik Angkringan Bolonemase di Jambi, Lampung, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), serta Bali.
Hal itu disampaikan Koordinator Nasional (Kornas) Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso, Jumat (13/9/2024). “Kami menggagas penguatan ekonomi rakyat dengan angkringan,” ungkap dia.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Kuat mengakui Bolone Mase pada awalnya gerakan masif untuk mendukung sosok muda yang penuh dedikasi, Gibran Rakabuming Raka. Jaringan politik yang dibangun dan dimiliki Bolone Mase tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Jaringan relawan Bolone Mase dibentuk berazaskan kemandirian, sehingga menjadikan relawan ini tetap eksis walaupun Pilpres 2024 telah usai.
Namun bukan berarti relawan Bolonemase lantas bubar jalan. Justru saat ini Relawan Bolonemase sudah siap memberikan kontribusi nyata melalui program penguatan ekonomi rakyat melalui program "Angkringan Bolonemase".
Kuat menjelaskan Program Angkringan Bolonemase akan bergulir terus dan diharapkan bisa menjadi basis kekuatan ekonomi bersama yang melibatkan anggota-anggota sukarelawan Bolone Mase di semua daerah.
Penuturan senada disampaikan Chief Executive Officer (CEO) Angkringan Bolonemase, Agung Bakar Setiyoko. Menurut dia program Angkringan Bolonemase dirancang khusus untuk memperkuat jaringan relawan Bolonemase.
Program ini dipilih berdasarkan analisis kebutuhan dasar dalam rangka memperkuat jaringan relawan dan pengembangan potensi ekonomi di sektor usaha kecil menengah (UMKM) berbasis kearifan lokal.
Menurut Agung Bakar, dipilihnya angkringan sebagai program pengembangan ekonomi kerakyatan, karena usaha angkringan memiliki karakter unik, yaitu adanya unsur "guyub" yang berarti rukun, gotong-royong, atau bersama-sama.
Biasanya orang makan di angkringan akan merasakan suasana guyub dan rukun. Pelanggan angkringan yang datang bukan sekedar untuk menghilangkan rasa lapar dan haus, tapi mereka bisa ngobrol santai membahas topik-topik yang menarik sambil guyonan atau bercanda.
"Suasana guyub rukun ini membuat angkringan menjadi tempat yang nyaman, tidak ada sekat-sekat sosial dan batas komunikasi. Semua lebur dalam kerukunan. Bahkan seringkali ide-ide cerdas atau gagasan-gagasan kreatif muncul dari tempat angkringan," ungkap Agung Bakar selalu penanggung jawab program "Angkringan Bolonemase".