Esposin, SOLO--Kota Solo berencana menetapkan status siaga darurat kekeringan pada puncak kemarau, Agustus 2024. Sejumlah antisipasi dilakukan untuk menghadapi puncak musim kering.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto, menjelaskan sudah mengajukan status siaga darurat kekeringan kepada Wali Kota Solo Teguh Prakosa. Rencananya status siaga darurat kekeringan ditetapkan awal Agustus ini.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Menurut dia, puncak musim kemarau diperkirakan Juli-Agustus 2024. Durasi musim kemarau kurang lebih 3 sampai 6 bulan dimulai Juni. Musim kemarau tidak lebih panjang dari tahun lalu.
“Antisipasi kebakaran kami lakukan dengan koordinasi, beberapa kejadian di permukiman dan beberapa di lahan kosong. Kami mohon masyarakat turut berperan untuk tidak membuang puntung rokok atau korek api sembarangan. Kami melakukan sosialisasi,” jelas dia ditemui Esposin di Balai Kota Solo, Kamis (1/8/2024).
Menurut dia, Kota Solo merupakan wilayah padat penduduk. Sejumlah kondisi jalan sulit diakses kendaraan pemadam kebakaran dengan adanya kanopi maupun gapura. BPBD Kota Solo memohon para pemangku wilayah untuk memahami kondisi darurat supaya apabila ada kejadian kebakaran bisa ditangani cepat.
Selain kebakaran, kata dia, kekeringan dan pencemaran air menjadi perhatian. Belum ada wilayah yang kekurangan air bersih di Solo sejauh ini. Jumlah kekeringan saat kemarau tahun lalu sebanyak 98 kejadian dengan total warga terdampak 5.000-an orang di Kecamatan Banjarsari dan Jebres.
Sedangkan untuk mengantisipasi pencemaran air, BPBD menggandeng sejumlah pengusaha maupun asosiasi supaya tidak membuang limbah ke Bengawan Solo. Bengawan Solo menjadi sumber air wilayah Kecamatan Pasar Kliwon dan Jebres.
Sekda Solo Budi Murtono menjelaskan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo menjadi perhatian Pemkot Solo. TPA Putri Cempo terbakar tahun lalu. Pemkot Solo mulai membangun hidran menggunakan dana hibah Uni Emirat Arab (UEA).
“Proses lelang sepertinya sudah selesai. Tahun ini dibangun beberapa lokasi hidran, meskipun belum ideal. Detail Engineering Design ada berapa puluh titik hidran. Kami akan bangun secara bertahap,” papar dia.
Selain itu, kata Sekda Solo, tempat wisata menjadi perhatian, misalkan Taman Balekambang. Para pengunjung akan diperiksa supaya tidak membawa korek api maupun rokok untuk mengantisipasi kebakaran lahan di kawasan wisata.
Laman resmi Pemprov Jateng menjelaskan sebanyak 30 pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan. Sedangkan lima wilayah lainnya belum menetapkan status darurat kekeringan, karena kondisinya masih aman.