Esposin, BOYOLALI—Soto Seger Hj. Fatimah Boyolali berkembang pesat dan memiliki 10 cabang di Boyolali, Salatiga, Solo, Sukoharjo, Klaten, dan Jogja. Soto Boyolali ini didirikan pada 1998 yang sebelumnya bernama Soto Mbok Giyem.
Mbok Giyem merupakan ibu dari Fatimah. Fatimah menjadikan nama ibu kandungnya sebagai brand soto yang awalnya berjualan di lapak pedagang kaki lima (PKL).
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Menariknya, Mbok Giyem tidak berjualan soto. Mbok Giyem malah berjualan satai kambing. Sedangkan, resep soto yang dipakai hingga hari ini adalah resep yang dipelajari dari kakak Fatimah.
Baca Juga: Kisah Soto Seger Hj. Fatimah Boyolali, dari PKL hingga Punya 10 Cabang
Pada 2015, brand warung Soto Seger Mbok Giyem diganti menjadi Soto Seger Hj. Fatimah hingga sekarang. Putra Hj. Fatimah, Hero Novianto, menceritakan pelanggannya menurun drastis pada awal perubahan brand ini.
Banyak pelanggannya yang kecele soal perubahan brand ini. Apalagi waktu itu media sosial belum seramai hari ini.
"Pas ganti brand penurunan pelanggan banyak sekali. Sekarang lambat laun mulai kembali lagi," imbuh Hero saat ditemui wartawan, Senin (15/11/2021).
Baca Juga: Kantor Dinas Arpus Klaten Simpan Peninggalan Kuno, Ini Foto-Fotonya
Kini, warung Soto Seger Hj Fatimah berkembang menjadi 10 cabang yakni 3 di Boyolali, 1 di Salatiga, 1 di Solo, 1 di Sukoharjo, 2 di Klaten, dan 2 di Jogja. Dalam sehari di setiap cabang ini rata-rata menghabiskan 300 porsi soto.
Hero menuturkan meski ada 10 cabang, hanya beberapa orang yang mengetahui resep kunci soto miliknya. Hal ini dilakukan agar kualitas soto yang dihasilkan selalu sama di manapun cabang berada.
"Semua cabang dikelola sendiri. Kalau franchise quality control-nya kurang. Kuliner kan yang dinikmati rasa. Jadi sebisa mungkin menjaga kualitas," ujar dia.
Baca Juga: Kantor Dinas Arpus Klaten Diyakini Tempat Istirahat Raja Keraton Solo
Tak hanya itu, kelezatan Soto Seger Hj. Fatimah ini terletak pada pemilihan bahan baku yang dipakai. Soto daging misalnya memakai daging pilihan. Daging yang dipakai biasanya bagian paha belakang. Lokasi ini merupakan daging dengan lemak sedikit.
"Bumbu juga enggak asal. Semua dipilih dengan grade tertinggi. Semuanya merupakan produk lokal," tutur Hero.
Soto ini kerap menjadi jujukan para pejabat yang singgah. Beberapa nama yang pernah menikmati Soto Seger Hj. Fatimah yakni Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menko Polhukam Mahfud Md, dan lain sebagainya.