Esposin, SOLO --Bisa menunaikan ibadah haji di tanah suci adalah salah satu dambaan bagi setiap orang muslim. Seperti halnya mimpi bagi Sri Suharto, seorang juru parkir di Jl Yosodipuro Solo yang usianya menginjak 69 tahun.
Lansia yang akrab disapa Mbah Harto ini akhirnya bisa berangkat naik haji pada awal Juni 2023. Mbah Harto mengaku sudah mengumpulkan uang untuk naik haji bersama istrinya sejak 1986.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Untuk menggapai cita-cita mulia itu, bukanlah hal yang mudah bagi Harto bersama istrinya. Mereka berdua harus hidup sangat sederhana dan serba minimalis dengan pekerjaan yang dimiliki. Prihatin tidak apa-apa, kata dia, yang penting sehat.
Setiap bulan, Mbah Harto menyerahkan semua uang hasil kerjanya kepada istri. Seluruh uang tersebut dikelola oleh sang istri tercinta.
"Uangnya yang menyimpan istri saya, saya akui istri saya itu benar-benar pandai mengatur keuangan, saya bersyukur bisa punya istri seperti dia," ungkap dia saat ditemui Esposin di lokasi parkir di Jl. Yosodipuro Solo, Jumat (18/5/2023).
Uang hasil kerjanya dibagi untuk mencukupi biaya sekolah anak, makan, dan hidup sehari-hari. Namun, sebelum digunakan untuk keperluan sehari-hari, beberapa persen dari uang tersebut disisihkan dan ditabung.
"Saya kan hasilnya tidak tentu, setiap hari saya setorkan uang ke istri saya sekitar Rp80.000 per hari sejak dulu," jelas dia.
Dengan tekad kuat dan rasa keprihatinan yang dijalani saat mengumpulkan uang selama 36 tahun, akhirnya Mbah Harto dan istrinya dijadwalkan naik haji pada 2022.
"Saat itu saya bersama istri daftar haji 2019, dapat kuota cadangan, lalu 2020 ada Covid-19," ucap dia.
Saat ada kesempatan naik haji pada 2022, Mbah Harto harus menelan pil pahit. Ia tidak diizinkan berangkat karena batasan usia dan kondisi kesehatan saat itu. Sementara, istri Mbah Harto berangkat menuju tanah suci.
"Tidak apa-apa, ini kehendak dari sang pencipta, istri saya tetap saya suruh berangkat, bismillah," tuturnya.
Istrinya baru kali pertama itu menuju tanah suci di usia 60 tahun. Sementara, Mbah Harto mengaku sudah pernah ke tanah suci untuk menunaikan ibadah umrah pada 2013 silam.
"Hasil saya mengojek, saya kumpulkan sendiri hasil mengojek [sopir pribadi]," ucap dia.
Mbah Harto menjadi tukang ojek pribadi selama sekitar empat tahun. Dengan penghasilan per bulan Rp900.000, uang serabutan tersebut disisihkannya secara utuh untuk ibadah umrah.
"Memang sengaja dulu saya bilang ke istri saya, uang itu saya kumpulkan sendiri untuk umrah," kata dia.
Keinginan Mbah Harto menuju tanah suci bersama istrinya tak lain adalah untuk memohon ampunan atas segala dosa yang diperbuat selama hidupnya.
"Selama ini, saya punya banyak dosa, jadi saya ingin sujud dan memohon ampun langsung di tanah suci," jelas dia.