Esposin, SOLO — Gelar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Festival Budaya Srawung Budaya Kecamatan Jebres, Kota Solo, digelar halaman kantor kecamatan setempat pada Jumat-Sabtu (27-28/9/2024).
Setidaknya ada 11 kelurahan yang bakal menampilkan pertunjukan seni dari mulai tari, musik, ketoprak, reog, hingga barongsai. Berikut ini Espos.id rangkum jadwal lengkap penampilan masing-masing kelurahan di Kecamatan Jebres.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Jumat, 27 September 2024
- Reog dari Kelurahan Sewu, pukul 16.00 WIB
- Karawitan Gending-gending Dolanan dari Kelurahan Kepatihan Kulon, pukul 16.30 WIB
- Musik Lesung dari Kelurahan Purwodiningratan, pukul 18.30 WIB
- Tari Nusantara dari Kelurahan Gandekan, pukul 18.45 WIB
- Musik Bambu dari Kelurahan Tegalharjo, pukul 19.30 WIB
- Ketoprak dari Kelurahan Pucangsawit, pukul 20.00 WIB
Sabtu, 28 September 2024
- Barongsai dari Kelurahan Sudiroprajan, pukul 16.00 WIB
- Ari Sesonderan dari Kelurahan Kepatihan Wetan, pukul 16.30 WIB
- Lembu Miluhur dari Kelurahan Jagalan, pukul 17.00 WIB
- Tari Citraning Tawang dari Kelurahan Jebres, pukul 18.30 WIB
- Tari Suko Pari Suko dari Kelurahan Mojosongo, pukul 18.45 WIB
- Kirab Tumpeng dan Doa, pukul 18.00 WIB
- Ketoprak Kolosal Lakon dengan lakon Mimis Kencono yang diperankan Camat Jebres dan Lurah seluruh Kecamatan Jebres
Diberitakan sebelumnya, Camat Jebres, Samsu Tri Wahyudin, mengatakan secara umum Srawung Budaya merupakan bagian dari pelestarian seni dan budaya di lingkungan Kecamatan Jebres. Meski begitu di antara pentas seni yang ditampilkan, juga memfasilitasi budaya lain seperti Barongsai dan Reog.
“Masyarakat itu memiliki antusiasme yang besar untuk mengembangkan dan melestarikan budaya Jawa. Setiap lingkungan RW itu ada kelompok kesenian yang rutin mengadakan latihan,” kata dia kepada Espos.id, Rabu (25/9/2024).
Srawung Budaya akan diisi para kelompok seni dari masing-masing kelurahan di Kecamatan Jebres. Mereka akan menampilkan kesenian Reog, Karawitan, Tari, Ketoprak, Barongsai, dan lainnya.
Kelompok kesenian di lingkungan Kecamatan Jebres, kata Samsu, sudah lama berkembang. Mereka turut melestarikan dan memperkuat citra Solo sebagai Kota Budaya. Dia mengatakan setidaknya sekitar 18 tahun lalu sudah dirintis untuk menggali potensi kebudayaan di daerah masing-masing.
Selain kelompok seni, para pelaku UMKM juga bermunculan di Kecamatan Jebres. Sehingga pada event Srawung Budaya itu juga ditampilkan stan UMKM berupa kuliner dan kriya.
Dia mengatakan beberapa daerah memiliki potensi kuliner dan kriya yang khas. Misalnya, dia mengatakan di Kelurahan Kepatihan Kulon identik dengan makanan tradisional Keleman. Sedangkan di daerah Kelurahan Mojosongo terdapat beberapa pengrajin kriya.