Esposin, SUKOHARJO -- Keraton Kartasura, Sukoharjo, pernah menjadi pusat pemerintahan ibu kota Kesultanan Mataram pada tahun 1680-1745, setelah Keraton Plered. Kini, Keraton Kartasura tinggal menyisakan sejarah dan sejumlah bangunan serta pemakaman di dalamnya, termasuk Masjid Hastana.
Masjid Hastana merupakan bangunan tua peninggalan Pakubuwono (PB) X, Raja Mataram. Masjid yang berada di komplek reruntuhan benteng Keraton Kartasura ini dibangun pada 1826. Masjid ini memiliki arsitektur yang khas dengan gaya Jawa dan pengaruh Islam. Masjid ini juga menjadi tempat peristirahatan beberapa tokoh penting Mataram, seperti BRA Adipati Sedah Mirah, selir pertama Pakubuwono IX
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Sampai sekarang bangunan ini masih kokoh berdiri dengan arsitektur aslinya dan warna biru muda yang senada dengan warna khas Keraton Surakarta.
Masjid Hastana memiliki arti “istana” dalam bahasa Jawa Kuno dan Sanskerta. Nama ini menggambarkan keagungan dan kemegahan masjid ini sebagai simbol kekuasaan Mataram. Masjid ini juga menjadi saksi bisu berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Keraton Kartasura, seperti Geger Pecinan, Perjanjian Giyanti, dan Perjanjian Salatiga. Masjid ini juga dikenal sebagai masjid yang membawa kesejukan bagi siapa saja yang beribadah di dalamnya.
Masjid Hastana adalah salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi jika Anda ingin belajar lebih banyak tentang sejarah dan budaya Mataram dan Jawa. Anda bisa melihat keindahan arsitektur masjid ini, merasakan suasana keraton yang tenang dan teduh, dan menghormati makam-makam para leluhur Mataram.
Anda juga bisa melihat beberapa koleksi benda-benda bersejarah yang disimpan di masjid ini, seperti prasasti, mimbar, bedug, dan lain-lain.
Melansir dari laman Instagram @misterosolo, masjid ini konon memiliki kondisi spiritual yang istimewa. Siapapun yang berdiam dan beribadah di masjid ini pasti akan merasa lebih sejuk hati dan tenang pikirannya.
Masjid ini juga menyimpan kisah mistis yang diceritakan turun temurun. Kabarnya masjid ini sering didatangi sosok kakek berjubah dan berjanggut putih. Beberapa orang mengaku pernah melihat sosok kakek ini. Ada pula yang mengaku pernah bertemu dengan kakek ini sewaktu kecil dan begitu menginjak usia 50 tahun ia kembali bertemu dengan sosok yang sama tengah salat berjamaah.
Sekarang ini, masjid ini sudah masuk ke dalam daftar cagar budaya Sukoharjo yang merupakan bangunan yang tersisa dari Keraton Kartasura. Jika ingin menikmati kesejukannya travelers bisa mengunjungi masjid ini pada jam sholat wajib.