Esposin, SOLO -- Pasien Covid-19 di Solo yang mengantre mendapatkan plasma konvalesen dari PMI Kota Solo masih cukup banyak, meski mulai menurun.
Kepala Seksi (Kasi) Pencari dan Pelestari Donor Darah Sukarela PMI Solo, Achmad Reza, menjelaskan permintaan plasma turun menjadi sekitar 10 pasien.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Memang permintaan sepertinya mulai menurun walaupun belum menurun banget. Kebutuhan masih banyak. Tapi kecukupan kami lumayan. Dulu kan antrean 45 sampai 50 pasien bertahan selama dua pekan,” kata dia kepada Esposin, Jumat (19/2/2021).
Baca juga: Harapan Vaksinasi Covid-19 Pedagang Pasar untuk Ekonomi yang Lebih Baik
Sejumlah pihak berkepentingan, antara lain sukarelawan, Dinas Kesehatan Kota Solo, PMI Kota Solo, Kodim 0735/Solo, Polresta Solo, Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Solo, dan sejumlah RS milik pemerintah berkoordinasi untuk menyelenggarakan bank plasma konvalesen di Kota Solo, Kamis (18/2/2021).
Bank darah atau stok diharapkan mempermudah proses terapi plasma atau menurunkan angka kematian. Sementara itu, proses donor plasma konvalesen dapat dilakukan di PMI Kota Solo dan RSUD Dr. Moewardi.
Achmad Reza menjelaskan proses pencarian donor plasma konvalesen sukarela sampai menemukan donor sesuai kriteria membutuhkan waktu panjang. Pencarian berawal dari data penyintas Covid-19.
Baca juga: Ini Fakta Tentang Jalak Lawu, Burung Viral Penuntun Pendaki yang Tersesat
Data Penyintas Covid-19
“Dinas Kesehatan memberikan dukungan dengan memberikan data untuk sosialisasi sampai Babinsa dan sukarelawan. Dinas Kesehatan dan ARSSI aktif melakukan edukasi kepada pasien yang menjalani perawatan. Tidak semua data akan diberikan karena menyangkut privasi,” paparnya.Menurut dia, data yang digunakan merupakan para pasien yang menjalani perawatan dan pasien tersebut secara sukarela mau donor plasma ketika sudah dinyatakan sembuh.
PMI Kota Solo juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah wilayah Soloraya. “PMI bisa melakukan jemput sampel. Kalau untuk luar kota, kami minta izin dulu dengan pemangku wilayah setempat untuk melakukan pengambil sampel. PMI lain sangat support untuk memenuhi kebutuhan plasma,” paparnya.
Baca juga: Hari Pertama Buka, Wisata Candi Sukuh dan Ceto Karanganyar Sepi Pengunjung
Sukarelawan Pencari Donor Plasma Konvalesen, Helmi Ahmad Sakdilah, menjelaskan para sukarelawan kesulitan mencari donor sukarela karena data terbatas dan sedikit calon donor plasma yang lolos kriteria.
Rapat pada Kamis tersebut untuk membahas solusi masalah data dan menjamin kerahasiaan penyintas Covid-19.
“Bersama Babinsa dan petugas Puskesmas terlibat untuk melakukan screening penyintas yang sesuai kriteria supaya kebutuhan plasma bisa terpenuhi. Semakin banyak yang berkontribusi bisa mewujudkan bank plasma,” ungkapnya.