Esposin, SRAGEN — Warga Desa Jati, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, sebagian besar masih memegang teguh adab dan sopan santun yang tinggi. Adab yang tinggi itu mereka tunjukkan dengan melepas alas kaki saat masuk ke kantor Desa Jati.
Di zaman sekarang, sangat jarang ditemui warga masuk kantor desa sampai lepas alas kaki. Jangankan kantor desa, masuk kantor kepala daerah saja pasti alas kaki dipakai. Namun di Desa Jati, pemandangan seperti itu bukanlah sesuatu yang langka.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Seperti yang Esposin lihat pada Jumat (5/11/2021). Ada empat warga datang ke Kantor Desa Jati untuk mendapatkan layanan kependudukan. Tiga orang melepas sandal di teras kantor sementara satu orang lain memakai sepatu masuk kantor. Kondisi lantai kantor bersih.
Baca Juga: Rumah Warga Dukuh ini Dulu Semuanya Menghadap Selatan, Ini Mitosnya
“Wong okeh jik ngopeni ewuh pekewuh. Rasa sopane karo pegawaine karo kantore. Sui gak mlebu kantor gak ngerti piyene,” kata dia.
Kepala Desa Jati, Muji Slamet, menyebutkan pihaknya tidak membuat aturan masuk kantor harus lepas alas kami. Bahkan, jika ada warga yang lepas alas kaki saat masuk kantor ia suruh memakainya kembali.
“Di sini bebas, kantornya masyarakat. Ada yang copot kami suruh memakai. Kalau ditinggal terus dicuri orang nanti malah tanggung jawab,” jelasnya.
Baca Juga: Ini Dia Warung Tumpang Legend di Sragen, Bukanya Mulai Tengah Malam
Dia mengaku sejumlah warga masih banyak yang segan masuk kantor desa. Selain itu, kearifan lokal masih dipegang teguh warga Desa Jati. Sikap gotong royong masih berjalan sampai sekarang.